Namun nampaknya ia lupa kalau ia sudah bukan pemain Miami Heat lagi. Pada laga pramusim antara Cleveland Cavaliers dan Miami Heat yang berlangsung di Rio de Janiero LeBrom melakukan hal konyol. Rupanya ia masih menggunakan ingatannya dalam skenario yang dihadapinya.
Saat itu Heat sedang membangun serangan, Norris Cole membawa bola dan berusaha menembus pertahanan Cavs, ia dikawal Matthew Dellavedova. Skenario tersebut sering dialami LeBron, dan benar saja ia bertindak berdasarkan kebiasaan, ia justru mengawal Dellavedova dan Membiarkan Cole menusuk dan melancarkan serangan Heat meski akhirnya tidak ada poin yang dihasilkan dari skenario ini.
Kejadian unik ini lantas menjadi hiburan yang booming di kalangan penggemar bola basket. Meskipun LeBron berhasil mengalahkan klub yang memberinya dua cincin juara hasil ini tidak akan berarti apa-apa karena pertemuan yang sesungguhnya baru akan terjadi pada 25 Desember medatang. (HZ)
Metta World Peace memang benar-benar sahabat Panda sejati. Setelah sebelumnya ia menyatakan bahwa dirinya adalah "The Pandas Friend" kini ia benar-benar membuktikannya di hadapan publik, dengan aksi nyentrik khasnya. Dalam debut pramusimnya bersama klub asal Cina Sinchuan Blue Whales ia memakai sepatu basket dengan hiasan boneka kepala panda.
Sebenarnya sepatu ini sudah ia pamerkan kepada publik pada september lalu, namun banyak orang berfikir bahwa pemain yang dulunya bernama Ron Artest ini hanya bergurau. Banyak sekali orang yang berfikir bahwa sepatu olahraga dengan boneka panda adalah sesuatu yang konyol. Namun demikian World Peace ingin membuktikan bahwa mereka salah, sepatu tersebut benar-benar keren.
Melalui akun twitternya World Peace memposting fotonya bermain dengan sepatu panda tersebut dan mengatakan bahwa ia berhasil mencetak empat tembakan tiga angka dalam enam menit. Sayangnya tidak ada statistik yang tersedia dari laga tersebut. (HZ)
Berikut ini adalah daftar lengkap soundtrack NBA 2k15 yang dikutip dari Wikipedia
A Tribe Called Quest feat. Leaders of the New School - "Scenario"
Afrika Bambaataa & Soulsonic Force - "Planet Rock"
Basement Jaxx - "Hot 'n Cold"
Black Rebel Motorcycle Club - "River Styx"
Busta Rhymes - "Dangerous"
Clipse - "Grindin'"
Death from Above 1979 - "Romantic Rights"
Depeche Mode - "Personal Jesus"
Junior - "Mama Used to Say"
Lauryn Hill - "Doo Wop (That Thing)"
Lorde - "Team"
Major Lazer feat. Pharrell Williams - "Aerosol Can"
Missy Elliott - "On & On"
No Doubt - "Spiderwebs"
OneRepublic - "Love Runs Out"
Pharrell Williams - "Hunter"
Pharrell Williams - “Can I Have It Like That“ feat. Gwen Stefani
Pharrell Williams - "How Does It Feel?"
Public Enemy - “Shut 'Em Down (Pete Rock Remix)”
Ratatat - “Seventeen Years”
Red Hot Chili Peppers - "Suck My Kiss"
Santigold feat. Switch and Freq Nasty - “Creator”
Snoop Dogg feat. Pharrell Williams - “Drop It Like It's Hot”
Strafe - "Set It Off"
The Black Keys - “Everlasting Light”
The Rapture - “House of Jealous Lovers”
The Strokes - "Under Cover of Darkness"
A Tribe Called Quest feat. Leaders of the New School - "Scenario"
Afrika Bambaataa & Soulsonic Force - "Planet Rock"
Basement Jaxx - "Hot 'n Cold"
Black Rebel Motorcycle Club - "River Styx"
Busta Rhymes - "Dangerous"
Clipse - "Grindin'"
Death from Above 1979 - "Romantic Rights"
Depeche Mode - "Personal Jesus"
Junior - "Mama Used to Say"
Lauryn Hill - "Doo Wop (That Thing)"
Lorde - "Team"
Major Lazer feat. Pharrell Williams - "Aerosol Can"
Missy Elliott - "On & On"
No Doubt - "Spiderwebs"
OneRepublic - "Love Runs Out"
Pharrell Williams - "Hunter"
Pharrell Williams - “Can I Have It Like That“ feat. Gwen Stefani
Pharrell Williams - "How Does It Feel?"
Public Enemy - “Shut 'Em Down (Pete Rock Remix)”
Ratatat - “Seventeen Years”
Red Hot Chili Peppers - "Suck My Kiss"
Santigold feat. Switch and Freq Nasty - “Creator”
Snoop Dogg feat. Pharrell Williams - “Drop It Like It's Hot”
Strafe - "Set It Off"
The Black Keys - “Everlasting Light”
The Rapture - “House of Jealous Lovers”
The Strokes - "Under Cover of Darkness"
Untuk mengeteahui kemampuan shoting seorang pemain perlu dilakukan sebuah analisa yang akurat. Salah satu cara yang paling mudah adalah dengan menggunakan shot chart. Yaitu dengan memanfaatkan diagram yang dibuat berdasarkan hasil penampilan seorang pemain dalam sebuah pertandingan ataupun latihan. Diagram ini disebut Shot Chart. Dari diagram ini kita dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan akurasi tembakan pemain pada titik titik tertentu. Ada beberapa jenis Shot Chart yang memiliki tingkat kedetilan yang berbeda, mari kita bahas bersama.
Shot Location
Shoot Location merupakan jenis diagram tembakan yang paling detail dan rumit diantara semua shot chart. Pembuatannya berdasarkan titik pasti tiap tembakan yang dilepaskan. Pemain bisa mengetahui dimana saja letak pasti tembakan yang masuk dan tembakan yang gagal. Dalam memanfaatkannya titik kekuatan pemain adalah suatu daerah dimana terdapat banyak titik sukses.
Shot Zone
Shot zone merupakan diagram yang tingkat keakuratannya satu strip dibawah Shot Location. Data yang dikumpulkan dari diagram ini hampir mendekati sama akuratnya dengan Shot Location meskipun pembuatannya jauh lebih mudah. Sehingga memang diagram ini lebih efektif. Pengambilan data diawali dengan membagi lapangan menjadi beberapa daerah. Pada umumnya area offensive dibagi menjadi 14 bagian, yakni lima diluar garis tiga angka, lima di bagian dalam garis tiga angka, tiga di depan dan samping ring, dan satu di bawah ring. perhitungannya sama dengan Shot location hanya saja dibuat lebih kasar karena titik tembakan langsung dimasukan ke dalam suatu daerah.
2s/3s/Paint
Diagram ini adalah diagram yang simple tetapi cukup efektif untuk meninjau kemampuan tembakan pemain. Pada diagram ini area offensive dibagi menjadi tiga bagian utama. Pertama yakni Paint Area, adalah area yang tebentang dari bawah ring hingga titik tembakan bebas, Dinamakan demikian karena biasanya lantai paint area memiliki warna yang berbeda dari lantai lapangan. Cara paling efektif mencetak poin adalah dengan layup. Bagian kedua adalah 2s Area yakni area di dalam garis tiga angka tetapi diluar paint area. Ini adalah daerah dimana pemain dapat mencetak dua angka. Terakhir 3s Area yaitu daerah diluar garis tiga angka. Satu-satunya cara mencetak angka yang paling masuk akal dari daerah ini adalah dengan melakukan jumpshot, dimana tiap tembakan berhasil bernilai tiga angka. Diagram ini membantu pemain menemukan kekuatannya secara general.
Left/Center/Right
Ini adalah diagram yang sama sederhananya dengan diagram sebelumnya. Pembagiannya adalah daerah offense dibagi tiga yaitu kiri, tengah, kanan. Patokannya adalah dengan menarik paint area sampai garis tengah lapangan sebagai daerah tengah. Daerah di sebelah kirinya adalah daerah kiri begitu pula sebaliknya. Dengan diagram ini pemain dapat menemukan daerah andalannya berdasarkan letak umumnya.
Generasi terbaru dari seri NBA 2K memperkenalkan fitur menarik yakni face scanning. Dengan fitur ini pemain game NBA 2K15 ini dapat memainkan mode MyPlayer sebagai dirinya sendiri, caranya dengan melakukan scanning wajah terlebih dahulu. Namun pada beberapa kasus bukannya dapat memainkan dirinya sendiri para pegguna justru dioaksa bermain sebagai "monster" berwajah tak jelas. berikut ini beberapa hasil scanning yang gagal di 2K15,
@jsfulton13 : @RamiMichail @klew24 |
@iammikechue : @Ronnie2K the face scan is wack. The future is not here my time has not come what is this bruh |
@Shannah221 : @bradley221dixon face scan on 2k15!!! Haha |
@SangFrais : Hey @NBA2K this face scan is pretty busted. How's my face look @LD2K @Ronnie2K lol. |
@ColeyMick : If KG & Amber Rose had a kid |
Tim nasional bola basket Korea selatan berhasil merebut emas di ajang Asian Games 2014. Namun yang lebih berharga dari emas tersebut adalah permainan impresif yang mereka suguhkan kepada publik Korsel yang setia mendukung mereka. Gelar juara Bola Basket pertama sejak 12 tahun ini mereka dapatkan setelah menang dramatis 79-77 menghadapi Juara FIBA Asia Republik Islam Iran.
Prestasi ini sangat berkesan mengingat Tim Bola Basket putri korsel juga menjadi juara satu hari sebelumnya.
Korea tertinggal lima poin di menit terakhir. Namun tembakan tiga angka Yang Dong-geun memompa semangat tim negeri gingseng tersebut untuk berbalik unggul 76-75. Pada 14 detik terakhir tuan rumah unggul 78-77, dan mendapatkan dua tembakan bebas. Tembakan pertama galagal dieksekusi namun tembakan kedua menambah keunggulan Korsel menjadi 77-79.
Iran memegan kendali bola, dan berpeluang untuk memenangi laga. Namun tembakan tiga angka yang dilakukan menjelang buzzer gagal masuk. Bola rebound langsung disambar pemain Iran lainnya namun hanya nyaris masuk ke dalam ring. Perebutan bola pun terjadi, sayang Iran tak mampu mencetak angka lagi sehingga publik tuan rumah langsung berayakan kemenangan dramatis ini.
Pemain naturalisasi Korea Selatan berumur 39 tahun Moon Tae-Jong menjadi mesin poin utama dengan 19 poin.
Sebuah kabar mengejutkan terdengar di jagat bola basket. Banyak media menyorot artikel mengejutkan ESPN yang ditulis oleh Kevin Arnovitz. Jika selama ini seorang pemain yang dilanggar akan mendapatkan dua tembakan bebas bernilai satu angka maka Arnovitz mengusulkan agar sistem tersebut diubah. Tiap pemain yang dilanggar akan mendapat satu tembakan bernilai dua poin.
Usulan tersebut bukan tanpa alasan. Sebab paling utama Arnovitz mengusulkan sistem tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah karena sistem freethrow yang selam ini kita kenal telah memakan banyak waktu. Menurut perhitungan kasar, sistem yang baru ini akan mengurangi sekitar lima menit waktu run off pertandingan NBA (47 freethrow menjadi sekitar 26).
Memang sebenarnya sistem yang lama kurang efektif. Dalam bola basket umumnya hanya dua menit terakhirlah yang akan menentukan siapa pemenang pertandingan. Dua menit terakhir dalam pertandingan bola basket akan berlangsung lebih dari 120 detik. Ini karena kebanyakan tim yang sedang tertinggal akan melakukan sebuah pelanggaran yang disengaja sehingga lawan mendapat tembakan bebas dan berharap tembakan tersebut tidak masuk sehingga dapat balik menyerang untuk memotong selisih poin. Banyaknya tembakan bebas di akhir pertandingan membuat pertandingan menjadi membosankan.
Yang pasti ide dan gagasan visioner dari Kevin Arnovitz ini bakal mendapat reaksi pro dan kontra dari kalangan penggemar bola basket. (HZ)