Lock out Terjadi, NBA Mati Suri
19.28Beberapa waktu lalu, David J Stern selaku Komisaris NBA, mengatakan bahwa asosiasi bola basket tertinggi di Amerika itu merugi sekitar 400 juta dollar AS! Disinyalir, kerugian tersebut dikarenakan banyaknya fans yang kurang berminat datang ke arena untuk nonton langsung. Alasannya? Performa tim yang mereka bela kurang bagus, beberapa bintang NBA yang berkumpul di satu tim, atau laga dengan hasil yang mudah ditebak. Maklum saja, pemasukan NBA memang tergantung pada penjualan tiket, merchandise, dan hak siar televisi. Agar kompetisi NBA bisa tetap bergulir di musim mendatang (2011-2012), Stern meminta kepada asosiasi pemain NBA untuk menerima tawaran pemotongan pendapatan pemain hingga 30 persen. Namun, asosiasi pemain NBA menolak tawaran pemotongan tersebut. Pihak NBA berpendapat, untuk apa menjalankan sebuah tim dan juga liga yang merugi. Di sisi lain, para pemain NBA tidak ingin bermain dengan pendapatan hanya sekitar 60 persen dari nilai di musim sebelumnya. Kedua belah pihak sempat mengadakan rapat beberapa hari yang lalu. Namun, rapat yang berjalan tiga jam itu tidak membuahkan kesepakatan apa-apa. Akhirnya, karena tidak ada jalan keluar atas permasalahan tersebut, pihak NBA mengumumkan lockout hari ini. Selama lockout berlangsung, segala aktivitas di dunia NBA akan ditiadakan. Pemain tidak akan menerima gaji, tidak akan ada penandatanganan kontrak pemain atau pertukaran pemain, dan tidak bisa menggunakan fasilitas tim. Artinya, NBA akan mati suri hingga terjadi kesepakatan antara NBA dan asosiasi pemain NBA. Ini tentunya merupakan hal buruk bagi NBA sebagai bisnis penyelenggara liga basket terbesar di dunia. Banyak spekulasi yang timbul terkait hal ini. Para pemain senior seperti Jason Kidd, Steve Nash, dan Kevin Garnnet bahkan digosipkan akan mengundurkan diri. "Kesepakatan tawar menawar kolektif ini menciptakan sebuah kerusakan sistem dan menghasilkan kerugian keuangan yang besar bagi tim kami," ungkap wakil komisaris NBA, Adam Silver, seperti dilaporkan situs resmi NBA. "Kita perlu sebuah bisnis yang berkelanjutan. Bisnis yang memungkinkan 30 tim NBA untuk dapat bersaing di kejuaraan, dan cukup mengompensasi pemain kami. Jika dikelola dengan baik, kesempatan itu akan jadi menguntungkan," imbuhnya.
0 komentar