Final NBA 1976 : Perlawanan Suns Terhadap Raksasa Boston
20.01Phoenix Suns yang baru 6 musim bergabung dengan NBA sebelumnya baru satu kali lolos ke babak playoff. Catatan tersebut diraih pada tahun 1970 sebelum akhirnya disingkirkan oleh Los Angeles Laker di ronde pertama. Sebelumnya mereka kalah adu koin dari Milwaukee Bucks dalam NBA Draft 1969, yang mana Lew Alcindor alias Kareem Abdul-Jabbar menjadi taruhannya. Kekalahan itu membuat mereka gagal mendatangkan Alcindor dan akhirnya menjatuhkan pilihannya pada sosok Neal Walk yang gagal bersinar. Suns menebusnya pada NBA Draft 1975 dengan memilih Alvan Adams.
Sosok Adams yang tak tergantikan di posisi center, ditambah dengan kehadiran Paul Westphal dan Dick Van Arsdale membuat Suns menemukan gairahnya, Suns berhasil meraih tiket playoffs keduanya sepanjang sejarah setelah memastikan 42 kemenangan. Suns berhasil mentingkirkan Seattle SuperSonics dalam enam game di semifinal wilayah, sebelum akhirnya mempecundangi sang juara bertahan Golden State Warriors dalam tujuh game. Suns berhasil mencapai Final NBA untuk kali pertama.
Di sisi lain Boston Celtics bertekad untuk menebus kegagalannya di playoff tahun lalu (1975). Saat itu mereka mengakhiri musim dengan 60 kemenangan, namun kalah dari Washington Bullets di final wilayah. Pada 1976 sebagian besar skuad yang menjuarai NBA tahun 1974 masih bertahan di Celtics, namun ada sedikit perubahan, Westphal hijrah ke Phoenix dan ditukar dengan Charlie Scott. Celtics memenangi 54 game sepanjang musim, mereka melibas Buffalo Braves dan Cleveland Cavaliers masing-masing dalam enam game untuk memastikan tiket Final NBA ke-14nya sepanjang sejarah sekaligus berpeluang meraih gelar juara untuk ke-13 kalinya.
GAME 1 : Phoenix Gagal Manfaatkan Momentum
Boston 98-87 Phoenix
Celtics memulai pertandingan menghadapi Suns tanpa nama John Havlicek sebagai starter karena ia sedang mengalami cedera tumit. Namun ketika kuarter pertama masih tersisa 7 menit Tom Heinson memaksa Havlicek turun ke lapangan, saat ia masuk Phoenix unggul 10-7 dan sejak saat itu ia tak pernah ditarik keluar oleh Tom. Dave Cowens membuat triple-double dengan 25 poin, 21 rebound dan 10 assist sementara Jo Jo White berhasil memasukkan hanya 1 dari 4 tembakkan di babak pertama sebelum akhirnya kembali menemukan performa baiknya dengan mengonversi 8 dari 11 tembakannya di babak kedua. Di akhir kuarte pertama Phoenix tertinggal dua angka menyusul kegagalan mereka memanfaatkan kecerobohan para pemain Celtics yang melakukan 11 kali turnover. Kevin Stacom mencetak lima poin beruntun yang membawa Celtics unggul 22-20. Charlie Scott diusir keluar lapangan oleh wasit setelah melakukan pelanggaran kelima dan keenamnya dalam jarak 11 detik saja.
Boston 105-90 Phoenix
Phoenix mencatatkan kekalahan ke-12 secara beruntun di Boston Garden pada game ini setelah Boston memperlebar jarak dari Phoenix dengan melakukan reli 20-2 di awal kuarter ketiga yang membuat mereka unggul 72-43. Reli tersebut diawali dengan pencurian bola dari Jo Jo White and Charlie Scott. Scott hanya berhasil melesatkan satu tembakan sukses dari sembilan kali percobaan di babak pertama namun kembali garang di kuarter ketiga dan berhasil mencetak 12 poin. Lagi-lagi Boston telat panas tanpa sosok John Havlicek dalam starting line-up nya, mereka gagal mengonversi tembakan menjadi angka di tiga menit awal pertandingan sehingga Tommy Heinsohn sekali lagi memaksa Havlicek turun ke lapangan.
GAME 3 : Alvan Adams Bawa Suns Pecundangi Celtics
Phoenix 105-98 Boston
Tuan rumah Phoenix Suns mampu menahan Boston Celtics untuk tidak mencetak angka selama lima menit di babak kedua ketika dan membuat keunggulan 16 angka. Tak lama kemudian terjadi adu jotos antara Ricky Sobers dari Phoenix dan pemain Boston Kevin Stacom yang membuat keduanya diusir oleh wasit. Sobers sebenarnya tampil sangat baik, pelatih Phoenix John MacLeod kemudian menuduh Stacom melakukan provokasi terhadap Sobers dengan tujuan agar Sobers diusir dari permainan. Suns menambah jarak menjadi 23 angka di kuarter ketiga, Namun Boston mulai bangkit dan memangkas jarak menjadi dua poin saja saat waktu masih tersisa tiga menit. Saat itu, center debutan Suns Alvan Adams mencetak angka dua kali dan memberi beberapa kontribusi fantastis lainnya. Dan akhirnya Phoenix memenangi pertandingan 105-98. Adams mengakhiri laga dengan torehan 33 point dan 14 rebounds.
GAME 4 : Suns Samakan Agregat di Bulan Juni
Phoenix 109-107 Boston
Untuk kali pertama dalam sejarah sebuah pertandingan NBA dimainkan di bulan Juni. Don Murphy dan Manny Sokol yang memimpin jalannya pertandingan menjatuhkan 21 pelanggaran di 10 menit awal. John Havlicek dan Cowens menyalahkan rekan-rekannya karena melakukan banyak pelanggaran konyol. Pertandingan hampir berakhir ketika Ricky Sobers melakukan tembakan yang membawa Suns unggul empat angka dengan 90 detik tersisa. Celtics berhasil memangkas dua angka dan berpeluang menyamakan kedudukan, namun mereka harus bertekuk lutut di hadapan Suns dengan kekalahan 109-107 menyusul kegagalan jumpshot Jo Jo White.
GAME 5 : The Greatest Game Ever Played In NBA History
Boston 128-124 Phoenix
Game ke-5 merupakan pertandingan sengit yang diwarnai dengan tiga kali overtime. Pertandingan ini disebut-sebut sebagai 'Pertandingan Terbaik yang Pernah Dimainkan' (the greatest game ever played) sepanjang sejarah NBA. Kedudukan sementara kedua tim sama kuat 2-2, Boston berhasil meraih keunggulan besar di Boston Garden namun tak mampu mempertahankannya. Pertandingan ini dipenuhi oleh banyak kontroversi.
Ada dua kontroversi terkait penggunaan timeout:
- Saat kedudukan imbang 95-95 dan waktu normal hampir berakhir, Pemain Celtics Paul Silas meminta timeout meski saat itu jatah timeout tuan rumah sudah habis. Richie Powers selaku wasit sepertinya melihat sinyal yang diberikan oleh Silas, namun ia mengabaikannya. Padahal seharusnya wasit Richie menjatuhkan technical foul kepada Celtics, dan memberi Suns hadiah lemparan bebas yang mungkin akan mengubah hasil akhir pertandingan.
- Pemain Suns Paul Westphal juga meminta timeout ketika timnya sudah kehabisan jatah timeout, nanti akan dijelaskan lebih lanjut dibawah.
Kontroversi lain terkait jalannya waktu pertandingan;
- Beberapa saat setelah menyamakan kedudukan melalui tambakan bebas, John Havlicek gagal mengonversi tembakan keduanya namun berhasil melakukan rebound. Ia kemudian menerima passing dari Jo Jo White, mendribble bola ke arah kanan dan anehnya ia lagsung melakukan jump shot padahal saat itu masih ada delapan detik tersisa (Seharusnya dengan menunggu hingga waktu menipis akan menjadi keuntungan bagi Celtics). Westphal melakukan rebound dan Phoenix punya lima detik untuk mengubah keadaan, Wesphal langsung meminta timeout dan wasit menanggapinya, Tapi ternyata waktu tetap berjalan dan berhenti di angka tiga detik.
- Dengan tiga detik tersisa di babak overtime yang pertama dan keadaan masih sama kuat 101-101, John Havlicek melakukan inbounds pass dan mendribble bola ke sudut kanan sebelum melakukan tembakan penutup. Namun waktu ternyata masih berhenti sampai Havlicek berhenti mendribble dan melakukan ball fake sebelum ia melepaskan tembakan.
- Di penghujung overtime kedua Havlicek melakukan tembakan penutup yang membawa Celtics unggul dan nampaknya pertandingan telah usai, padahal masih ada dua detik dan seharusnya waktu berhenti. Akan dijelaskan lebih lanjut dibawah.
Bagian yang akan selalu diingat dalam sejarah NBA adalah 20 detik terakhir babak overtime kedua. tuan rumah saat itu unggul 109-106 (perlu diketahui saat itu beleum dikenal tembakan tiga angka). Phoenix menguasai bola setelah meminta timeout terakhirnya di babak overtime kedua. Dalam situasi yang sengit dan menegangkan ini terjadi beberapa momen :
- Pemain Suns Dick Van Arsdale melakukan tembakan jarak dekat dari sudut kiri lapangan dan memperkecil ketertinggalan Suns menjadi 109-108,
- John Havlicek hendak menerima inbound pass, namun Paul Westphal dengan sangat tiba-tiba memotong bola. Havlicek kehilangan kontrol bola. Potongan tersebut membuat bola hilang kendali dan nyaris keluar lapangan, namun Westphal menyelamatkan bola dengan memantulkannya ke arah Van Arsdale yang kemudian mengopernya ke Curtis Perry. Perry mengambil tembakan dari jarak 18 kaki di sisi kiri lapangan namun gagal membuahkan poin.
- Havlicek melakukan rebound, namun tak mampu menguasai bola sehingga bola memantul ke arah Perry di sebelah kiri lapangan.
- Perry kemudian menembak dari jarak sekitar 15 kaki dan Suns berbalik unggul.
Enam detik tersisa, Suns unggul 110-109 dan sepertinya mereka tinggal satu langkah untuk memastikan kemenangan ketiga secara beruntun atas Celtics dan berbalik unggul 3-2 dalam agregat. John Havlicek merespon dengan cepat setelah ia menerima inbound pass dari rekannya ia langsun menuju sudut kiri daerah pertahanan tim tamu dan menceploskan bola dari tengah-tengah gerombolan pemain Suns dan membawa Boston kembali unggul 111-110, bersamaan dengan aksi Havlicek terdengarnya suara tanda berakhirnya pertandingan. Para pendukung tuan rumah langsung membanjiri lapangan untuk merayakan kemenangna Celtics. Para pemain Celtics berlari menuju ke ruang loker. Analis CBS Rick Barry dengan tegas menjelaskan bahwa terjadi sebuah kesalahan, bola melewati jaring ketika waktu masih tersisa dua detik dan seharusnya waktu berhenti. Wasit pun juga berpikir demikian dan meminta para pemain Celtics kembali ke lapangan. Pertandingan belum selesai.
Terjadi kericuhan di Boston Garden, seorang pendukung Celtics menyerang wasit Richie Powers. Setelah penyerang tersebut ditangkap dan lapangan dikosongkan dari pendukung yang tadinya memenuhi lapangan, Celtics kembali. Mustahil bagi Suns untuk kembali menyamakan kedudukan. Nampaknya perlu suatu mukjizat bagi Suns untuk bisa mencetak angka mengingat apbaila mereka mengambil lemparan kedalam maka itu harus dilakukan dari bawah ring mereka sendiri, dan dengan satu detik saja yang tersisa mustahil mereka bisa membangun serangan. Paul Westphal meminta timeout yang mana saat itu mereka sudah kehabisan jatah timeout. Hal ini mengakibatkan technical foul yang berbuah tembakan bebas bagi Celtics, namun ini jauh lebih baik bagi Suns karena inilah satu-satunya cara agar mereka bisa mendapatkan peluang untuk menyerang secara efektif. Berdasarkan aturan saat itu Suns tetap diberi timeout, dan ketika pertandingan dilanjutkan lemparan kedalam dari tengah lapangan. Jo Jo White sukses mengeksekusi tembakan bebas dan menambah keunggulan Celtics menjadi 112–110.
Saat timeout, beberapa pendukung Celtics di Boston Garden menginvasi lapangan dan mengganggu disturbing the Suns yang sedang meracik strategi. Para pemain Suns berkali-kali harus mengusir para pendukung Celtics tersebut, GM Suns Jerry Colangelo bahkan mengancam tidak akan membawa Suns kembali ke Boston Garden pada Game ke-7 apabila pihak keamanan tidak dapat mengondisikan keadaan. Ketika permainan dilanjutkan, Gar Heard menerima inbounds pass dari Perry dan berhasil melakukan tembakan buzzer beater yang mengakibatkan skor kembali imbang 112–112.
Di babak overtime yang ketiga Boston mampu membuat keunggulan enam angka 128–122 menjelang berakhirnya waktu. Glenn McDonald pemain cadangan Celtic, mencetak enam angka di babak ini. Westphal membalas dengan empat poin untuk Phoenix kemudian, memperkecil ketertinggalan menjadi 128–126, namun ia tak mampu memberi tambahan angka lagi.
Pemain Celtics yang diusir dari lapangan (karena melakukan enam personal fouls) ialah Charlie Scott di penghujung waktu normal, Dave Cowens saat overtime kedua tersisa satu menit, dan Paul Silas di babak overtime ketiga. Di kubu Suns Alvan Adams dan Dennis Awtrey juga diusir oleh wasit.
Sepanjang pertandingan ini tim tamu hanya unggul empat kali dan tidak lebih dari 2 poin saja. Mereka unggul 95-94 menjelang akhir waktu normal, kemudian 106-105 dan 110-109 di babak overtime kedua, dan yang terakhir unggul 114–112 di overtime ketiga.
McDonald mencetak delapan poin sepanjang laga, semua diraih di babak overtime. Jo Jo White menjadi pencetak skor terbanyak dengan 33 points. Pat Riley ada di bangku cadangan Suns, namun tidak dimainkan.
GAME 6 : Celtic Pastikan Titel NBA ke-13
Boston 87-80 Phoenix
Pasca kekalahan dramatis di game ke-5, Suns bermain lebih berani di kandangnya di Phoenix. "Kami yakin kami akan mengalahkan mereka" ungkap Gar Heard. Kuarter pertaman berlangsung sengit. Masing-masing tim mencetak 20 poin di kuarter tersebut, kemudian Boston mencetak 18 angka di kuarter berikutnya dan mampu menahan Suns untuk mencetak lima poin lebih sediki. Keith Erickson pemain cadangan Suns yang menjadi kunci berusaha masuk dan membantu timnya, namun ia kembali cedera dan tak kembali lagi. Setelah tertinggal 11 angka, Phoenix bangkit dan berhasil unggul 67–66 melalui tembakan bebas Ricky Sobers dengan 7:25 menit tersisa.
Namun pahlawan Celtic Dave Cowens, John Havlicek, dab Charlie Scott mampu mengatasi situasi ini. Havlicek mengonversi dua tembakan bebas; kemudian Cowens melakukan steal diikuti dengan keberhasilan mencetak angka, dan mendapatkan tambahan tembakan bebas karena dilanggar saat melakukan tembakan. Cowens dan Havlicek membawa Celtics menjauh. Scott saat itu ikut berkontribusi dengan tiga steal dan mengakhiri laga dengan torehan 25 poin dan 11 rebound. Celtics menyudahi perlawanan Suns dengan kemenangan 87–80 sekaligus gelar NBA ke-13nya. Jo Jo White yang mencetak 15 points pada pertandingan ini total mencatatkan 130 poin di babak final, dan menjadi MVP Final. John Havlicek merayakan gelar NBA kedelapannya bersama Boston Celtic.
0 komentar