NBA READER: April 2014

2014

NBA From The World : Argentina

17.01

Polandia merupakan sebuah negara yang tidak terlalu besar. Terletak di Eropa yang merupakan salah satu pusat peradaban sepak bola, Polandia juga mampu menyumbang kontribusi dalam dunia Bola Basket. Tercatat negara yang terletak di utara Jerman ini sudah menyumbang tiga pemain di NBA.

1. Marcin Gortat

Marcin Gortat adalah salah satu pemain terbaik asal Polandia. Gortat yang kini memperkuat klub ibukota Washington Wizards sempat mengalami pasang surut dalam perjalanan karirnya. Pria kelahiran 17 Februari 1984 ini menembus NBA melalui Orlando Magic pada 2007, namun di tahun itu juga ia dialokasikan ke Development-League untuk bermain di Anaheim Arsenal. Setelah setengah tahun barulah ia dipanggil kembali oleh Orlando Magic. Gortat merupakan orang Polandia pertama yang bermain di Final NBA, tepatnya Final tahun 2009. Namun ia gagal menjadi orang Polandia pertama yang memenangi NBA karena Magic harus kalah 4-1 dari Lakers. Pada tahun 2010 Gortat ditransfer ke Phoenix Suns sebelum akhirnya berkostum Wizards pada 2013.

2. Maciej Lampe

Pemain ini lebih muda dari Gortat, namun ia justru lebih dulu merasakan atmosfer NBA yakni pada tahun 2003. Ia dipilih pada urutan ke 30 NBA Draft oleh New York Knicks. Tiap musim Lampe memperkuat klub yang berbeda. Pada musim kedua ia membela Phoenix suns, pada musim ketiga ia direkrut New Orleans Hornets, dan pada musim keempat ia bermain setengah tahun untuk Houston Rockets. Ia keluar NBA pada 2006 karena ditransfer ke Rusia.

3. Cezary Trybanski

Meski Cezary Trybanski belum pernah mencicipi Final NBA seperti Gortat ia patut berbangga. Karena ialah Pemain Polandia pertama dalam sejarah yang mampu masuk ke NBA. Namun ia hanya bermain selama dua setengah musim di NBA, paling sedikit diantara tiga pemain Polandia di NBA. Ia membela Memphis Grizzlies pada 2002-2003, Pindah ke Phoenix Suns selama 2003-2004 dan membela Knicks pada 2005.

Did U Know :

Semua pemain Polandia di NBA pernah membela Phoenix Suns
Semua pemain Polandia di NBA pernah memperkuat sedikitnya satu Tim dari Wilayah Barat dan sedikitnya

satu tim dari wilayah Tim dari Wilayah Timur

Compare

NBA from the World : Israel

07.20

hiburan

Istilah : Shaqtin' A Fool

06.49

Compare

Best of Draft Class : '05

14.54

Info

Evolusi Tatto Chris Andersen

07.42

Info

Pemain terbaik Liga versi NBA.com

20.23

Compare

Peta Kekuatan NBA : Northwest

16.51

Northwes Divison dibentuk pada musim yang sama dengan Southeast Division. Divisi ini berisikan lima klub yang berdomisili di wilayah barat bagian utara yaitu Denver Nuggets, Minnesota Timberwolves, Portland Trail Blazers, Oklahoma City Thunder, dan Utah Jazz. Divisi ini belum pernah mengalami penambaha maupun pengurangan anggota dan juga belum pernah mengalami perubahan klub anggota. Hanya saja pada awal pembentukannya Oklahoma tidak termasuk kota home base karena saat itu Thunder bermarkas di Seattle dengan nama Seattle Super Sonics.
Oklahoma City thunder merupakan klub yang paling sukses di divisi Northwest. Thundr sudah memenangi gelar divisi sebanya empat kali plus satu kali sebagai Super Sonics. bahkan sejak 2011 hingga musim ini (2014) Thunder selalu keluar sebagai juara divisi. Hal ini tidak aneh, pasalnya sejak musim 2008-2009 Thunder diperkuat bintang muda berbakat Kevin Durant. Tidak hanya sampai disitu,lama-kelamaan bintang-bintang lain bermunculan di Oklahoma seperti Russel Westbrook, Serge Ibaka, dan James Harden. Pada tahun 2012 Thunder berhasil menembus final NBA setelah menyingkirkan Memphis Grizzlies di final Wilayah barat.Namun Durant dkk harus bertekuk lutut setelah disingkirkan oleh Miami Heat.
Klub tersukses kedua adalah Denver Nuggets. Nuggets sudah memenangi tiga gelar juara divisi dengan catatan back to back pada 2009 dan 2010. Faktor utama terjadinya sejarah tersebut adalah keberadaan Carmelo Anthony sany merupakan tiang utama Nuggets saat itu. Prestasi terbaik Nuggets bersama Melo adalah ketika berhasil menginjakkan kaki di Final Wilayah barat pada 2009. Saat itu Melo yang dikombinasikan dengan Billups dipaksa kalah oleh Los Angeles Lakers. Semenjak perginya Melo ke New York, performa nuggets berangsur-angsur menurun. Nuggets berada di situasi yang tak menentu dan kehilangan kendali atas divisinya karena tak mampu bersaing dengan Thunder.
Tak hanya Nuggets Utah Jazz juga mampu melakukan back to back juara divisi. Ini terjadi pada 2007 dan 2008. Sayang Jazz juga mengalami hal serupa dengan Nuggets. Mereka kalah dari San Antonio Spurs di Final wilayah pada 2007 dan tersingir di ronde kedua pada musim berikutnya.JAzz yang diperkuat Raja Bell dan Carlos Arroyo gagal menyamai prestasi terbaik mereka pada 1997 yaitu mencapai NBA Final. Jazz yang kala itu memiliki hall of famer John Stockton dan Karl Malone gagal membawa pulang trofi karena dikalahkan Bulls 4-2.
Sementara itu Klub asal Portland yakni Trail Blazers saat ini sedang dalam kondisi segar. Trail Blazers menemani Thunder menjadi klub ganas asal Northwest. Saat ini Blazers memiliki bintang-bintang sekelas LaMarcus Aldridge, Nicholas Batum, dan Damian Lillard. Sebelumnya Blazzers hanya mengandalkan Brandon Roy sebagai pemain kunci. Namun karir Roy harus berakhir menyedihkan karena ia memutuskan untuk pensiun dini pada 2011 lantaran cidera yang ia derita.
Minnesota Timberwolves mulai menemukan kembali jati dirinya. Klub berlogo Serigala ini sempat memiliki kans yang lumayan untuk pamer kekuatan karena pernah dibela salah satu legenda hidup NBA Kevin Garnett. Hanya saja kepergian Garnett pada 2007 meninggalkan luka mendalam karena Wolves harus terseok-seok di kompetisi. Namun kini para pendukung Wolves tak perlu khawatir, klub kesayangan mereka punya Forward hebat Kevin Love. Aset paling berharga Wolves saat ini. Yang perlu dilakukan Wolves adalah mempertahankan bintang mereka saat ini, mendatangkan pemain baru, dan membangun ulang dinasti mereka.

Compare

Best of Draft Class : '03

09.33

Compare

Peta Kekuatan NBA : Southeast

18.54

Divisi Southeast bukanlah divisi yang menampung klub-klub bertradisi baik di NBA. Namun belakangan ini salah satu penghuni Divisi ini menemukan era kebangkitan. Miami Heat menjadi tiang utama Divisi Southeast sejak munculnya Trio Heat. Dalam 5 Edisi terakhir Final NBA tercatat empat diantaranya mempertemukan Juara wilayah barat dengan wakil divisi southeast.
Southeast division sebenarnya merupakan divisi baru. Keberadaannya pada 2004 dilatar belakangi oleh bertambahnya jumlah peserta NBA dari 29 menjadi 30 seiring masuknya Charlotte Bobcats ke dalam liga. Sejak dibentuk hingga saat ini Divisi Southeast belum pernah mengalami perubahan anggota. Klub yang mengisinya ialah Atlanta Hawks, Charlotte Bobcats, Miami Heat, Orlando Magic, dan Washington Wizards. Kalau Bobcats merupakan penghuni baru NBA lain halnya dengan empat klub lainnya. Hawks sebelumnya tergabung dalam Divisi Central. Sementara Heat, Magic, dan Wizards berasal dari divisi Atlantic.
Tercatat hanya Orlando Magic dan Miami Heat yang mampu menjuarai divisi ini. Dan dari kelima klub di divisi ini hanya kedua klub tersebut yang mampu menembus final NBA. Bersama Dwight Howard Orlando Magic meraih kembali masa-masa kejayaannya hingga pada 2009 mampu merangsek ke Final NBA setelah menyingkirkan juara musim reguler wilayah timur Cleveland Cavaliers yang saat itu diperkuat LeBron James. Namun di partai puncak Howard dkk harus mengakui keunggulan LA Lakers 4-1. Seiring waktu Magic kembali mengalami penurunan kualitas, lebih-lebih setelah Howard hijrah ke Lakers pada 2012.
Pada tahun 2010 LeBron bergabung dengan Heat. Saat itu pula terbentuk trio Heat yang beranggotakan LeBron James dari Cavaliers, Chris Bosh dari Raptors, dan Dwyane Wade yang merupakan bintang asli Heat. Tak perlu waktu lama, di musim tersebut Heat langsung mencapai Final NBA. Namun Heat kurang beruntung, mereka ditaklukan di babak final oleh Dallas Mavericks. Musim berikutnya Heat kembali ke puncak, kini dominasi trio Heat lebih matang dan kompak. Dengan mudah mereka merengkuh gelar juara NBA karena mampu mengatasi perlawanan Oklahoma City Thunder. Heat kembali lagi tahun berikutnya, kini mereka harus berhadapan dengan San Antonio Spurs di final. Bukan hal yang mudah karena Spurs punya trio yang lebih senior yakni Tim Duncan, Manu Ginobili, dan Tony Parker. Heat nyaris kalah 4-2 karena pada detik-detik akhir game ke lima American Airlines Center Spurs unggul dengan 3 poin. Beruntung tembakan tiga angka Ray Allen berhasil menyamakan kedudukan dan memaksakan Overtime. Heat berhasil mengalahkan Spurs malam itu. Dan pada game ke 7 Heat tampil dominan sehingga mampu melakukan back to back juara.
Charlotte Bobcats boleh jadi merupakan klub termuda di NBA. Bergabung selama 10 tahun nama Bobcats dipastikan menghilang dari daftar klub NBA musim depan. Bukan karena klub milik Michael Jordan ini memutuskan untuk keluar dari liga, namun karena warga Charlotte hendak bernostalgia. Charlotte Bobcats akan berevolusi menjadi Charlotte Hornets. Perlu diketahui sebelumnya Charlotte pernah menjadi home base klub NBA yakni Charlotte Hornets, namun klub tersebut pindah dan berganti nama menjadi New Orleans Hornets. Pertengahan tahun lalu New Orleans Hornets mencopot nama Hornets dan menggantinya dengan Pelicans. Hal ini membuat Petinggi klub Bobcats berencana menggunakan nama Hornets mulai musim depan.

rivalitas : Miami Heat - Orlando Magic

Info

Point Guard

22.04

Info

Shooting Guard

21.58

Draft Class

2014 Mock Draft versi Bleacher Report

11.56

Compare

Best of Draft Class : '97

08.17

Tahun 1997 Beberapa pemain muda memasuki gerbang NBA. Tak disangka dari hampir 60 pemain tak lebih dari 3 pemain yang benar-benar menjadi superstar. Tentunya tahun yang kurang menyenangkan bagi pemain lain yang kurang beruntung. Sebelumnya kita ingat kembali Top 10 Pick NBA Draft 1997 :

Tim Duncan - San Antonio Spurs
Keith Van Horn - Philadelphia 76Ers
Chaunchey Billups - Boston Celtics
Antonio Daniels - Vancouver Grizzlies
Tony Battie - Denver Nuggets
Ron Mercer - Boston Celtics
Tim Thomas - New Jersey Nets
Adonal Foyle - Golden State Warriors
Tracy McGrandy - Toronto Raptors
Danny Forston - Milwaukee Bucks

Draft Class 97 tidak membawa pemain hebat sebanyak draft 96. Hanya ada 3 pemain yang berhasil masuk ke All-Star game. Dan 3 Top player of Draft Class tersebut adalah

3. Chaunchey Billups

Draft Pick : round 1 pick 3 oleh Boston Celtics

Billups adalah pemain yang suka gonta-ganti klub. Tapi ia juga punya hubungan khusus dengan beberapa Klub NBA yakni Detroit Pistons. Billups membela Pistons dalam 2 periode berbeda. Begitu pula caranya membela Denver Nuggets yang diperkuatnya dalam 2 periode. Billups sudah lima kali mengenakan jersey All-Star. Untuk masalah titel ia merebutnya bersama Pistons pada 2004 sekaligus menjadi MVP Finals.

2. Tracy McGrandy

Draft Pick : round 1 pick 9 oleh Toronto Raptors

Tujuh kali All-Star ini belum sekalipun mencapai gelar juara NBA. Ia pernah membela berbagai klub seperti Raptors, Magic, Rockets, Knicks, Pistons, dan Spurs. Pemain berjuluk T-Mac ini dikenal sebagai rival Tim Duncan. Rivalitas keduanya memuncak pada saat ia membela Houston Rockets yang merupakan rival abadi klub Duncan San Antonio Spurs. Namun bak sebuah pengkhianatan T-Mac sempat membela Spurs pada playoff 2013 yang lalu sebelum akhirnya memutuskan untuk pensiun dari NBA.

1. Tim Duncan

Draft pick : round 1 pick 1 oleh San Antonio Spurs
Tim Duncan adalah legenda hidup San Antonio Spurs. Tak salah kalau Spurs memilihnya sebagai first pick player 1997. Duncan yang saat itu menjadi rookie of the year mampu mengantarkan Spurs menjadi kekuatan baru di NBA. Spurs yang saat itu belum pernah menjuarai NBA langsung mencatatkan namanya sebagai pengoleksi gelar di musim ke dua Duncan. Saat itu Duncan juga terpilih sebagai MVP Finals. Pemain yang sudah 14 kali masuk All-Star ini berhasil mengantarkan Spurs meraih 4 titel NBA sekaligus melekatkan persepsi "Tahun Ganjil" bagi Spurs. Dari empat kali menang di final tiga diantaranya disertai penghargaan MVP Final. Duncan juga pernah meraih MVP award sebanyak 2 kali beruntun pada 2002 dan 2003.

Draft Class

Best of Draft Class : '96

07.07

NBA Draft 1996 merupakan momen yang istimewa. Bagaimana tidak? Banyak pemain-pemain hebat NBA mengawali perjalanannya dari sana. Tidak hanya dari jajaran 10 top pick, pemain-pemain lainn diluar 10 besar ternyata mampu membuktikan diri sebagai pemain hebat. Sebelumnya kita ingat kembali Top 10 Pick NBA Draft 1996 :

Allen Iverson - Philadelphia 76Ers
Marcus Camby - Toronto Raptors
Shareef Abdul-Rahim - Vancouver Grizzlies
Stephon Marbury - Milwaukee Bucks (langsung pindah ke T'Wolves)
Ray Allen - Minnesota Timberwolves (langsung pindah ke Bucks)
Antonie Walker - Boston Celtics
Lorenze Wright - Los Angeles Clippers
Kerry Kittles - New Jersey Nets
Samaki Walker - Dallas Mavericks
Erick Dampier - Indiana Pacers

Draft Class 96 ini merupakan salah satu draft dengan pemain paling bertalenta di NBA. Draft Class 96 sudah melahirkan total 11 Pemain All-Star. Dari banyak pemain hebat yang muncul disini mari kita seleksi Top 5 player of Draft Class.

5. Stephon Marbury

Draft pick : Round 1 Pick 4 oleh Milwaukee Bucks

Stephon Marbury mungkin benar-benar kurang beruntung. Masuk ke dalam top 5 pick ia tetap saja tidak mampu meraih gelar NBA dalam karirnya. Namun secara individu Marbury memang sosok yang hebat, ia sudah dua kali masuk All-Star. Sepanjang karirnya di NBA ia sudah pernah membela Minnesota Timberwolves, New Jersey Nets, Phoenix Suns, New York Knicks, dan Boston Celtics.

4. Ray Allen

Draft pick : round 1 pick 5 oleh Minnesota Timberwolves

begitu masuk ke NBA Ray Allen langsung dikirim ke Bucks untuk ditukar dengan stephon Marbury. Dari sanalah karirnya dimulai. Tak tanggung-tanggung pemain yang juga pernah membela Seattle Super Sonics dan Boston Celtics ini sudah 10 kali mencicipi All-Star. Untuk koleksi titel NBA Ray Allen sudah punya dua cincin juara. Satu bersama Boston Celtics pada 2008 dan yang satunya dengan Miami Heat pada 2013.

3. Steve Nash

Draft Pick : round 1 pick 15 oleh Phoenix Suns

Steve Nash boleh dibilang kurang perkasa lantaran tak pernah sekalipun mencicipi manisnya juara NBA. namun sebagai seorang "Kanada" yang di draft di urutan ke 15 Nash talah membuktikan suatu pembuktian yang nyata. 8 kali ia menjadi seorang All-Star. Dan yang lebih fenomenal ia memenangi MVP sebanyak dua kali. Sejak di draft oleh Suns Nash pernah membela Dallas Mavericks untuk beberapa tahun hingga akhirnya balik lagi ke Phoenix. Namun kini ia tak lagi memperkuat Phoenix Suns, Nash saat ini menjadi bagian dari Los Angeles Lakers.

2. Allen Iverson

Draft Pick : round 1 pick 1 oleh Phildelphia 76Ers

Bukan hal yang mengejutkan kalau nama Allen Iverson melejit bak roket di awal 2000-an, sebab ia memang Top pick dari Draft Class nya. Tentu saja ia dengan mudah mencuri perhatian dan menjadi Rookie of The Year saat itu. Dari 11 kali keikutsertaanya dalam All-Star game dua diantaranya ia meraih MVP All-star Award. Pada tahun 2001 ia mencapai prestasi berupa MVP NBA. Iverson membela Philadelphia 76Ers sebanyak dua periode. Periode pertama pada 1996-2006. Setelah itu berturut-turut ia pendah ke Nuggets, Pistons,dan Grizzlies. Pada musim 2009-2010 ia memulai periode keduanya bersama 76Ers selama semusim. Sebagai bentuk penghargaan nomor punggung 3 dipensiunkan dari 76Ers. Kekurangan Iverson adalah tidak adanya gelar NBA sepanjang karirnya.

1. Kobe Bryant

Draft pick : round 1 pick 13 oleh New Orleans Hornets
Siapa sangka seorang Kobe Bryant yang tak masuk 10 besar draft pick kini justru disejajarkan dengan pemain-pemain legendaris NBA seperti Michael Jordan. Di draft pada urutan ke-13 rupanya Kobe langsung dikirim ke LA Lakers. Salah satu alasan mengapa Kobe layak menjadi legenda ialah loyalitasnya pada Lakers yang dibelanya sejak 1996-sekarang. Tidak diragukan lagi kualitasnya dibuktikan dengan lima cincin juaranya, gelar terbanyak dibanding pemain lain di angkatannya (kecuali Derek Fisher). Kalu bicara All-Star Kobe memang spesialisnya, ia sudah 16 kali masuk All-Star dan 4 diantaranya sebagai MVP All-Star. Sedangkan untuk MVP reguler pernah ia raih pada 2008. Kembali pada loyalitas Kobe ia tercatat merupakan top scorer Lakers sepanjang masa, sebuah rekor yang fantastis.