Putaran kedua babak Playoff NBA tahun ini sudah berjalan tiga pertandingan. Para pemain menyumbangkan tenaganya demi mencapai Final Wilayah. Lantas seperti apa kondisi masing-masing klub saat ini? Serta berapa besarkah peluang yang dimiliki? Berikut ulasan NBA Reader

WESTERN CONFERENCE

San Antonio Spurs v Portlan Trail Blazers
   Sang juara bertahan wilayah barat nampaknya sedang on fire. Setelah berjuang mati-matian di ronde pertama Spurs bisa bernafas lega karena kini mereka sudah menapakkan satu kaki di Western Conference Finals. Keunggulan 3-0 atas Portland Trail Blazers seolah meyakinkan kita bahwa Spurs masih panas. Dalam seri ini Tim Duncan bahkan sempat melangkahi Karl Malone untuk menduduki peringkat kelima pencetak skor terbanyak di Playoff NBA. Bagi Trail Blazers sendiri hasil ini tentu amat mengecewakan. pasalnya do ronde pertama Damian Lillard dkk berhasil mempecundangi Houston Rockets dalam 6 game. Dan bila mengacu pada secarah nampaknya peluang Trail Blazers untuk melaju ke fase berikutnya sudah tertutup karena belum pernah ada tim yang berhasil lolos setelah tertinggal 3-0.

Oklahoma City Thunder - Los Angeles Clippers
   Los Angeles Clippers sembat memberi kejutan pada laga pembuka dengan merebut kemenangan di Chesapeake Energy Arena sekaligus memimpin 0-1. Namun pejuang Thunder tak putus asa. Mereka berhasil memenangi dua laga berikutnya sehingga saat ini balik unggul 2-1. Terpilihnya sang pahlawan Kevin Durant sebagai MVP musim ini membangkitkan moral Thunder untuk mencapai Final Wilayah Barat. Thunder masih diunggulkan untuk memenangi seri ini, namun nampaknya persaingan akan semakin sengit karena LA Clippers juga memiliki materi pemain yang cukup luar biasa.

EASTERN CONFERENCE

Indiana Pacers - Washington Wizards
   Kekalahan pada laga pembuka menimbulkan pertanyaan besar bagi Pacers, Mampukah klub asal Indiana ini membuktikan kualitasnya sebagai unggulan utama Wilayah Timur? Kekalahan tersebut merupakan kekalahan keempat Pacers di babak Playoff. Sebelumnya Paul George cs tiga kali bertekuk lutut di hadapan Atlanta Hawks. Beruntung, pada dua pertandingan selanjutnya Pacers mampu mengamankan kemengangan sehingga untuk sementara unggul 2-1. Washington Wizards sejatinya bukanlah klub sebanding Pacers, namun perjuangan mereka menyingkirkan Chicago Bulls 4-1 di ronde pertama membuat Pacers wajib berhati-hati. Wizards masih berpeluang memenangi seri ini bila Pacers masih belum bisa konsisten

Miami Heat - Brooklyn Nets
   Miami Heat memegang rekor 6-0 dalam enam pertandingan di babak playoff sebelum akhirnya dikalahkan Brooklyn Nets di Barclays Center. LeBron James dkk dipaksa mengakui keunggulan Nets pada game ketiga Semifinal Wilayah Timur. Perlu diingat pada musim reguler tahun ini Nets menyapu bersih semua pertandingan menghadapi Heat. Hal ini membuat sebagian orang masih yakin Heat bisa tersingingkir sebelum mencapai final. Kunci utama bila Nets ingin lolos ke Final Wilayah Timur adalah memenangi game keempat sehingga kedudukan menjadi imbang 2-2.

   NBA 2K Adalah video game bola basket yang paling digemari. Pada september 2013 Majalah Dime telah merilis daftar 20 pemain yang sulit dihentikan sepanjang sejarah NBA 2K. Siapa sajakan pemain-pemain tersebut?

20.Andre Iguodala
   NBA2K13
   Dalam dunia nyata Andre Iguodala bermain cukup buruk, Dalam NBA 2K13 Iggy bermain layaknya LeBron James. Dia masuk dalam daftar pemain yang memiliki kemampuan lebih baik di NBA 2K daripada di dunia nyata. Andre bermain gila-gilaan di NBA 2K13 ! Dia bisa melakukan lompatan shooting dengan mudah, menciptakan banyak lemparan tiga angka, serta memiliki kemampuan melakukan slam dunk melewati siapapun. Dalam video game ini Andre sering mencetak lebih dari 20 poin, padahal di dunia nyata sebenarnya untuk mencapai 20 pin saja amat jarang baginya.


19. Russel Westbrook

   NBA 2K12
   Ia adalah rekan terbaik Kevin Durant di NBA 2K12, bahkan lebih baik dari Durant sendiri. Jelas ini sangat aneh. Sepertinya tak ada pemain lain selain dirinya yang memiliki kecepatan luar biasa yang dikombinasikan dengan kekuatannya. Bermain dengan Westbrook di NBA 2K12 sangat mudah, pemain bertahan mengatur serangan, ketika pemain bertahan mendapat bola serahkan pada westbrook yang akan lari melalui sisi kanan dan melakukan slam dunk dengan mudah. Anda bisa mencetak 50 poin dengan Westbrook di NBA 2K12.


18. Rudy Gay

   NBA 2K12
   Sama seperti Iguodala, Rudy Gay termasuk pemain hebat di NBA 2K namun tidak di dunia nyata. Gay merupakan pencetak poin yang lumayan, namun terkadang akurasi tembakannya rendah. Tetapi hal ini tidak ditemukan di NBA 2K12. Shootingnya begitu akurat bila terdapat celah-celah dari midrange maupun three point area untuk menembak. Ukurannya yang besar seta kekuatannya yang luar biasa membuatnya sulit dihentikan.


17. Stephen Curry

   NBA 2K13
   Kalau yang satu ini mungkin sedikit berbanding lurus dengan kenyataan. Stephen Curry salah satu shooter tebaik dalam permainan bola basket juga dalam video game NBA 2K. Lompatannya sulit digagalkan dan ia bermain dengan nyaman. Ada tips menarik bagi yang suka bermain dengan Golden State Warriors, bila Curry memegang kendali bola bawa ia ke sudut lapangan dan lakukan three points shoot berkali-kali mungkin bisa menghasilkan setidaknya 12 poin dengan cara ini. Sedangkan bagi yang bermain menghadapi Warriors jangan biarkan Curry mendapatkan ruang terbuka karena buru-buru ia akan mencetak poin.

16. Jamal Crawford

   NBA 2K13
   Jamal Crawford... Kalau anda belum pernah memakainya pasti yang anda ketahui ia hanyalah pemain dengan rating 78 dan bermain buruk seperti Jamal Crawford yang asli. Clippers punya Chris Paul, Blake Griffin, Eric Bledsoe, dan DeAndre Jordan. Namun Crawford adalah yang terbaik di Clippers. Mencetak 60 poin dengan pemain berrating dibawah 80 menjadi mungkin.jump shootnya nyaris tak dapat di hentikan. Ia melakukan tembakan hanya beberapa langkah dibelakang garis tiga angka.


15. Steve Nash

   NBA 2K8
   Steve Nash adalah yang terbaik untuk urusan mencetak poin di NBA 2K8. Jump shoot nya, terutama dari downtown, amat mulus. Ia menembak kapanpun dan berkali-kali. Steve Nash di NBA 2K8 mirip dengan Stephen Curry di NBA 2K13. Permainan Nash semakin apik dengan adanya Amare Stoudemire di Phoenix Suns.

14. Dirk Nowitzki

   NBA 2K12
   Pasca kemenangan di NBA Final 2011 Nowitzki menjadi salah satu pemain terbaik di NBA. Yang dihadirkan di NBA 2K12 adalah performa Nowitzki sepanjang playoff 2011. Di 2K12 ratingnya cukup rendah yaitu 85, tapi developer 2K membodohi kita semua. Yang harus dilakukan adalah bawa Nowizki lari lalu tembakkan bola. Ukurannya serta kemampuannya membuat Nowitzki sulit dihentikan. Walaupun di double team sekalipun, ia masih sanggup mencari ruang nyaman untuk shooting. Ini kurang realistis, Nowitzki bisa mencetak 68 points dalam satu pertandingan lima menit/quarter.


13. Amare Stoudemire

   NBA 2K9
   Stats Amare menunjukkan bahwa ia pemain yang baik. Bisa dibilang ia adalah Hall of Famer NBA 2K. berduet bersama Steve Nash ia tak dapat dihentikan. Ia dengan mudahnya melakukan alley oop dunk. Ia adalah power Foward terbaik. tembakan midrangenya amat mulus, bahkan ia punya kemampuan melakukan three points shoot bila ia terbuka. Ia adalah pemain utama di NBA 2K9.


12. Derrick Rose

   NBA 2K12
   Setelah memenangi titel MVP pertamanya Rose masuk dalam daftar pemain terbaik di NBA 2K. Dia adalah satu-satunya pemain selain LeBron James yang memenangi MVP sejak 2008. Ia menjadi pemain yang paling sulit dihentikan di NBA 2K12. Ia bisa melakukan apapun, terutama keahlian murni point guard. Mudah baginya untuk melewati pemain lain, melakukan tembakan, melakukan dunk, dan membuat assist. Performa tebaik Derrick Rose adalah pada tahun 2012 sehingga ini cukup realistis.


11. Vince Carter

   NBA 2K1
Masih ingat Vince Carter? Tentu masih ingat dengan pemain ini. Pemain dengan kemampuan slam dunk menarik ini sampai-sampai diabadikan dengan patung untuk mengenang kehebatannya. Di NBA 2K1 amat menyenangkan bermain dengan Carter. Ia bisa melakukan Dunk keras atau melakukan tembakan jarak jauh. Vince Carter bermain diluar kemampuan logis manusia pada NBA 2K1. Ia adalah Hall of Fame di NBA 2K.

   Selama ronde pertama babak playoff 2014 berlangsung ternyata banyak kejutan terjadi. Portland Trail Blazers, Washington Wizards, dan Brooklyn Nets menjadi tim non-unggulan yang melaju ke semi final wilayah. Bagaimana prediksi seputar Semi Final Wilayah ? berikut kutipanya

WESTERN SEMI FINALS

San Antonio Spurs - Portland Trail Blazers

PREDIKSI : Spurs in 6
   Unggulan utama wilayah barat San Antonio Spurs mengalami kesulitan untuk melewati ronde pertama. Tim Duncan DKK dipaksa bermain tujuh game oleh Dallas Mavericks. Sebaliknya, Portland Trail Blazers jusru secara dramatis mampu menumbangkan Houston Rockets via enam pertandingan.
   Melihat dari hasil masing-masing tim di ronde pertama nampaknya seri ini akan berlangsung dalam enam sampai tujuh game. Namun melihat status Spurs sebagai unggulan utama sedangkan Blazers berstatus peringkat ke lima wilayah barat kemungkinan Spurs dapat menyelesaikan babak ini dalam enam pertandingan.

Oklahoma City Thunder - Los Angeles Clippers
PREDIKSI : Thunder in 7
   Kedua tim yang akan bertemu pada seri ini harus melakoni tujuh pertandingan di ronde awal untuk bisa mencapai posisi ini. Thunder bersusah payah menyingkirkan Memphis Grizzlies sementara Clippers harus berjuang keras untuk menaklukan Golden State Warriors.
   Seri ini sangat sulit diprediksi karena secara materi kedua tim hanya memiliki sedikit perbedaan. Hanya saja keuntungan Thunder yang memiliki lebih banyak jatah bermain di kandang bisa saja menjatuhkan Clippers.

WESTERN SEMI FINALS

Indiana Pacers - Washington Wizards
PREDIKSI : Pacers in 7
   Indiana Pacers tampil gemilang sepanjang musim reguler sehingga mampu menduduki posisi puncak wilayah timur. Namun perlahan konsistensi Paul George dkk mulai dipertanyakan. Pasalnya mereka harus melakoni tujuh game menghadapi tim non-unggulan Atlanta Hawks di ronde pembuka. Sementara Washington Wizards dengan mudah mampu menyudahi perlawanan Chicago Bulls dalam lima game.
   Sebagai tim unggulan Pacers seharusnya berhati-hati. Bila mereka masih tidak konsisten bukan tak mungkin tim ibu kota lah yang nantinya melaju ke final wilayah. Namun NBA Reader masih yakin Pacers bakal menuntaskan seri ini dalam enam sampai tujuh game.

Miami Heat - Brooklyn Nets


PREDIKSI : Heat in 6
   Miami Heat masih terlalu perkasa bagi tim sekelas Charlotte Bobcats. Pasukan Erik Spoelsta dengan mudahnya menyapu bersih ronde pertama. Sementara itu Brooklyn Nets secara tak terduga berhasil memupus asa tim asal Kanada Toronto Raptors setelah menang setengah bola pada game ke tujuh di Kanada.
   Bila melihat perjalanan di ronde pertama Miami Heat mungkin tak akan mendapat perlawanan berarti dari Brooklyn Nets. Namun bila melihat rekor pertemuan kedua tim musim ini mungkin Nets lah yang lebih pantas lolos ke final Wilayah. Pasalnya Nets berhasil menyapu bersih Heat di musim reguler, dan menjadi tim pertama yang melakukannya sejak LeBron James bergabung dengan Heat. Nets juga digadang-gadang merupakan satu-satunya tim yang bisa mematahkan langkah Heat ke Final NBA. Namun NBA Reader yakin keadaan saat ini akan berbeda dengan keadaan saat musim reguler yag lalu dan yakin Heat bisa melangkahi Nets meski harus menempuh tujuh game.

   Argentina terletak jauh di selatan Amerika Serikat tepatnya di benua Amerika Selatan. Argentina telah berhasil mengirim wakil-wakilnya ke NBA. Sembilan orang Argentina pernah merasakan kompetisi Bola Basket terbesar di dunia  ini. Berikut ini tiga pemain plihan NBA Reader dari sembilan pemain Argentina di NBA.

1. Carlos Delfino

Carlos Delfino memiliki perjalanan karir yang tak mudah. Ia beberapa kali berpindah klub bahkan pernah sampai bermain di luar NBA. Delfino yang kini mengabdi untuk Milwaukee Bucks pernah membawa Argentina menjuarai Cabang bola basket putra Olimpiade 2004.



2. Manu Ginobili

Emanuel David Ginobili disebut-sebut merupakan pemain Argentina tersukses di NBA. Sejak bergabung dengan San Antonio Spurs pada 2002 Ginobili sudah memenangi tiga dari empat final NBA yang dijalaninya. Ia juga pernah memperkuat Tim All-Star wilayah barat sebanyak dua kali. Bersama Ginobili Tim Nasional Argentina berhasil meraih medali emas di Olimpiade 2004.

3. Luis Scola

Luis Scola merupakan pemain berdarah Argentina yang pernah mengenakan tiga jersey klub NBA yakni Houston Rockets, Phoenix Suns, dan kini Indiana Pacers. Prestasinya di NBA tak terlalu menonjol. Luis juga tergabung dalam Tim yang memenangi medali emas di Olimpiade 2004.

   Polandia merupakan sebuah negara yang tidak terlalu besar. Terletak di Eropa yang merupakan salah satu pusat peradaban sepak bola, Polandia juga mampu menyumbang kontribusi dalam dunia Bola Basket. Tercatat negara yang terletak di utara Jerman ini sudah menyumbang tiga pemain di NBA.

1. Marcin Gortat

Marcin Gortat adalah salah satu pemain terbaik asal Polandia. Gortat yang kini memperkuat klub ibukota Washington Wizards sempat mengalami pasang surut dalam perjalanan karirnya. Pria kelahiran 17 Februari 1984 ini menembus NBA melalui Orlando Magic pada 2007, namun di tahun itu juga ia dialokasikan ke Development-League untuk bermain di Anaheim Arsenal. Setelah setengah tahun barulah ia dipanggil kembali oleh Orlando Magic. Gortat merupakan orang Polandia pertama yang bermain di Final NBA, tepatnya Final tahun 2009. Namun ia gagal menjadi orang Polandia pertama yang memenangi NBA karena Magic harus kalah 4-1 dari Lakers. Pada tahun 2010 Gortat ditransfer ke Phoenix Suns sebelum akhirnya berkostum Wizards pada 2013.

2. Maciej Lampe

Pemain ini lebih muda dari Gortat, namun ia justru lebih dulu merasakan atmosfer NBA yakni pada tahun 2003. Ia dipilih pada urutan ke 30 NBA Draft oleh New York Knicks. Tiap musim Lampe memperkuat klub yang berbeda. Pada musim kedua ia membela Phoenix suns, pada musim ketiga ia direkrut New Orleans Hornets, dan pada musim keempat ia bermain setengah tahun untuk Houston Rockets. Ia keluar NBA pada 2006 karena ditransfer ke Rusia.

3. Cezary Trybanski

Meski Cezary Trybanski belum pernah mencicipi Final NBA seperti Gortat ia patut berbangga. Karena ialah Pemain Polandia pertama dalam sejarah yang mampu masuk ke NBA. Namun ia hanya bermain selama dua setengah musim di NBA, paling sedikit diantara tiga pemain Polandia di NBA. Ia membela Memphis Grizzlies pada 2002-2003, Pindah ke Phoenix Suns selama 2003-2004 dan membela Knicks pada 2005.

Did U Know :

• Semua pemain Polandia di NBA pernah membela Phoenix Suns
• Semua pemain Polandia di NBA pernah memperkuat sedikitnya satu Tim dari Wilayah Barat dan sedikitnya
  
  satu tim dari wilayah Tim dari Wilayah Timur

   Israel mungkin tidak punya banyak pemain hebat dalam permainan bola Basket. Namun kini mereka punya dua pemain yang mewakili bangsanya bermain di kompetisi bola basket paling bergengsi sejagat. Siapa sajakah mereka ?

1. Omri Casspi

Pemain kelahiran 19 Juni 1988 ini sekerang berseragam Houston Rockets. Sebelumnya ia masuk pada tahun 2009 melalui Sacramento Kings dan sempat membela Cleveland Cavaliers dalam periode 2011-2013. Ia memulai karirnya dengan memperkuat klub lokal Israel yakni Maccabi Tel Alviv dan sempat juga bermain untuk Hapoel Galil Elyon. Prestasi terbaiknya adalah terpilih masuk NBA All-Star Rookie Team pada 2010

2. Gal Mekel

Sejak bergabung ke NBA pada 2013 pemain kelahiran 4 MAret 1988 ini baru membela satu klub NBA yakni Dallas Mavericks. Nama Gal Mekel belum banyak dikenal seperti Omri Casspi. Ia sempat dipinjamkan ke Texas Legends pada tahun 2014 ini. Meski belum mendapat apa-apa di NBA Gal sudah dua kali memenangi Liga Super Israel sekaligus

   Madison Square Garden menjadi saksi bisu terciptanya sejarah pada 28 Juni 2005. Seorang pemuda berhasil menjadi orang Australia petama yang dipilih di 1st pick NBA Draft. Ialah Andrew Bogut yang saat ini bermain untuk Golden State Warriors. Dibanding beberapa pemain seangkatannya yang lain karir Bogut tak begitu cemerlang. Justru pemain-pemain diluar top 5 pick lah yang saat ini lebih tenar. Kita lihat urutan pick tahun 2005 dibawah ini untuk mengetahui siapa saja top 10 pick players 2005

1. Andrew Bogut - Milwaukee Bucks
2. Marvin Williams - Atlanta Hawks
3. Deron williams - Utah Jazz
4. Chris Paul - New Orleans Hornets
5. Raymond Felton - Charlotte Bobcats
6. Martell Webster -Portland Tarail Blazers
7. Charlie Villanueva -Toronto Raptors
8. Channing Fryie - New York Knicks
9. Ike Diogu - Golden State Warriors
10. Andrew Bynum - Los Angeles Lakers

   Northwes Divison dibentuk pada musim yang sama dengan Southeast Division. Divisi ini berisikan lima klub yang berdomisili di wilayah barat bagian utara yaitu Denver Nuggets, Minnesota Timberwolves, Portland Trail Blazers, Oklahoma City Thunder, dan Utah Jazz. Divisi ini belum pernah mengalami penambaha maupun pengurangan anggota dan juga belum pernah mengalami perubahan klub anggota. Hanya saja pada awal pembentukannya Oklahoma tidak termasuk kota home base karena saat itu Thunder bermarkas di Seattle dengan nama Seattle Super Sonics.
   Oklahoma City thunder merupakan klub yang paling sukses di divisi Northwest. Thundr sudah memenangi gelar divisi sebanya empat kali plus satu kali sebagai Super Sonics. bahkan sejak 2011 hingga musim ini (2014) Thunder selalu keluar sebagai juara divisi. Hal ini tidak aneh, pasalnya sejak musim 2008-2009 Thunder diperkuat bintang muda berbakat Kevin Durant. Tidak hanya sampai disitu,lama-kelamaan bintang-bintang lain bermunculan di Oklahoma seperti Russel Westbrook, Serge Ibaka, dan James Harden. Pada tahun 2012 Thunder berhasil menembus final NBA setelah menyingkirkan Memphis Grizzlies di final Wilayah barat.Namun Durant dkk harus bertekuk lutut setelah disingkirkan oleh Miami Heat.
   Klub tersukses kedua adalah Denver Nuggets. Nuggets sudah memenangi tiga gelar juara divisi dengan catatan back to back pada 2009 dan 2010. Faktor utama terjadinya sejarah tersebut adalah keberadaan Carmelo Anthony sany merupakan tiang utama Nuggets saat itu. Prestasi terbaik Nuggets bersama Melo adalah ketika berhasil menginjakkan kaki di Final Wilayah barat pada 2009. Saat itu Melo yang dikombinasikan dengan Billups dipaksa kalah oleh Los Angeles Lakers. Semenjak perginya Melo ke New York, performa nuggets berangsur-angsur menurun. Nuggets berada di situasi yang tak menentu dan kehilangan kendali atas divisinya karena tak mampu bersaing dengan Thunder.
   Tak hanya Nuggets Utah Jazz juga mampu melakukan back to back juara divisi. Ini terjadi pada 2007 dan 2008. Sayang Jazz juga mengalami hal serupa dengan Nuggets. Mereka kalah dari San Antonio Spurs di Final wilayah pada 2007 dan tersingir di ronde kedua pada musim berikutnya.JAzz yang diperkuat Raja Bell dan Carlos Arroyo gagal menyamai prestasi terbaik mereka pada 1997 yaitu mencapai NBA Final. Jazz yang kala itu memiliki hall of famer John Stockton dan Karl Malone gagal membawa pulang trofi karena dikalahkan Bulls 4-2.
   Sementara itu Klub asal Portland yakni Trail Blazers saat ini sedang dalam kondisi segar. Trail Blazers menemani Thunder menjadi klub ganas asal Northwest. Saat ini Blazers memiliki bintang-bintang sekelas LaMarcus Aldridge, Nicholas Batum, dan Damian Lillard. Sebelumnya Blazzers hanya mengandalkan Brandon Roy sebagai pemain kunci. Namun karir Roy harus berakhir menyedihkan karena ia memutuskan untuk pensiun dini pada 2011 lantaran cidera yang ia derita.
   Minnesota Timberwolves mulai menemukan kembali jati dirinya. Klub berlogo Serigala ini sempat memiliki kans yang lumayan untuk pamer kekuatan karena pernah dibela salah satu legenda hidup NBA Kevin Garnett. Hanya saja kepergian Garnett pada 2007 meninggalkan luka mendalam karena Wolves harus terseok-seok di kompetisi. Namun kini para pendukung Wolves tak perlu khawatir, klub kesayangan mereka punya Forward hebat Kevin Love. Aset paling berharga Wolves saat ini. Yang perlu dilakukan Wolves adalah mempertahankan bintang mereka saat ini, mendatangkan pemain baru, dan membangun ulang dinasti mereka.

   Kalau pada awal 2000-an NBA didominasi pemain top dari draft class tahun 1996 saat ini NBA justru memiliki banyak bintang senior angkatan 2003. Draft Class 2003 merupakan salah satu draft impian sepanjang sejarah NBA. Delapan orang pemain dari draft class tahun 2003 berhasil merasakan menjadi seorang pemain All-Star. Sebelum lebih lanjut kita ingat lagi Top 10 Pick NBA Draft 2003 :

1. LeBron James - Cleveland Cavaliers
2. Darko Milicic - Detroit Pistons
3. Carmelo Anthony - Denver Nuggets
4. Chris Bosh - Toronto Raptors
5. Dwyane Wade - Miami Heat
6. Chris Kaman - Los Angeles Clippers
7. Kirk Hinrich - Chicago Bulls
8. T.J. Ford - Milwaukee Bucks
9. Michael Sweetney - New York Knicks
10. Jarvis Hayes - Washington Wizards

  Uniknya tiga dari lima besar player pick draft tahun 2003 saat ini bermain di klub yang sama. Mereka adalah LeBron James, Chris Bosh , dan Dwyane Wade. Namun sebenarnya siapa yang terbaik ? berikut hasil analisis NBA Reader.

5. Mo Williams
   Draft Pick : Round 2 Pick 47 oleh Utah Jazz
Sebenarnya ada banyak pemain yang pantas menduduki posisi ke 5 pemain terbaik angkatan 2003. Bagi para penggemar NBA tentu familiar dengan nama Kirk Hinrich, Mickael Pitrus, Kendrick Perkins, Luke Walton, dan Steve Blake. Namun NBA Reader merasa Maurice Mo Williams adalah orang yang tepat untuk posisi ini. Bagaimana tidak? Mo adalah satu-satunya pemain dari deretan pemain diatas yang mampu mencapai All-Star, padahal ia merupakan pemain yang di draft di nomor besar yaitu ke 47 oleh Utah Jazz. Mo mencapai puncak karirnya ketika ia berada di Cavaliers sejak 2008 hingga 2011. Kombinasinya dengan LeBron James menjadikan keuannya merupakan duo yang ditakuti lawan-lawan Cavaliers.

4. Chris Bosh
   Draft Pick : Round 1 Pick 4 oleh Toronto Raptors
Pemain bertubuh besar ini merupakan salah satu pemain dengan tradisi All-Star. Sejak 2006 hingga sekarang Bosh tidak pernah absen dari NBA All-Star. awalnya ia membela Klub Kanada Toronto Raptors sejak 2003 hingga 2010. Tidak banyak yang ia dapatkan di Raptors karena kurangnya dukungan dari rekannya yang lain. Namun sejak bergabung dengan Miami Heat pada 2010 Bosh sudah mencicipi tiga Final NBA sekaligus memenangi dua diantarannya.

3. Carmelo Anthony
   Draft Pick : Round 1 Pick 3 oleh Denver Nuggets
Carmelo Anthony membangkitkan gairah Denver Nuggets dengan permainan atraktifnya. Ia juga menjadi salah satu aset berharga Tim Nasional Bola Basket Amerika Serikat dan tergabung dalam Tim yang memenangi perunggu di Athena pada Olimpiade 2004 serta Tim yang menjuarai cabang bola basket putra Olimpiade 2008 dan 2012. Sejak 2011 pemain yang akrab disapa Melo ini membela New York Knicks dan menjadi salah satu ikon Knicks. Total Melo sudah tujuh kali mencapai All-Star.

2. Dwyane Wade
   Draft Pick : Round 1 Pick 5 oleh Miami Heat
Konsistensi Dwyane Wade sebagai pemain bintang dibuktikannya dengan perentasinya dalam event tahunan All-Star Game. Ia sudah sepuluh kali beruntun masuk All-Star team. Satu diantaranya Wade menjadi MVP All-Star. Selain itu kehabatannya sudah nampak sejak musim ketiganya di NBA, Ia mengantarkan Miami Heat menjurai NBA untuk kali pertama sekaligus melahap gelar MVP Finalnya. loyalitas Wade harus diuji lantaran menurunnya prestasi Heat lebih-lebih pasca hengkangnya Shaq dari Heat. Kesetiaan Wade berbuah hasil. Pada tahun 2012 dan 2013 Heat kembali meraih Gelar NBA dengan komposisi tim yang lebih menjamin di masa yang akan datang.

1. LeBron James
   Draft Pick : Round 1 Pick 1
Terlahir untuk basket LeBron James mengubah pandangan orang mengenai NBA layaknya Michael Jordan. Ditahun pertamanya sebagai rookie LeBron berhasil meraih penghargaan Rookie of the Year. Pada tahun 2007 bersama Cavaliers King James berhasil menembus final NBA, namun harus disapu bersih oleh San Antonio Spurs 4-0. LeBron berhasil meraih penghargaan MVP pertamanya pada 2009. Namun ia tetap tidak pernah memenangi liga. Cavaliers yang tak ingin LeBron hengkang akhirnya mendatangkan Mesin Diesel dengan 4 cincin juara Shaq O'Neal dari Phoenix Suns. Upaya ini tak berbuah manis, akhirnya LeBron hijrah ke Miami untuk bergabung dengan Bosh dan Wade. Sejak saat itu LeBron selalu tampil di Final NBA. Menghadapi tiga lawan yang berbeda dari tahun ke tahun LeBron mengakhiri dua Final sebagai MVP Final sekaligus menjuarai NBA. LeBron sudah dua kali melakukan back to back MVP di NBA yakni pada tahun 2009-2010 dan 2012-2013. Ia merupakan salah satu pemain terbaik di NBA.

   Divisi Southeast bukanlah divisi yang menampung klub-klub bertradisi baik di NBA. Namun belakangan ini salah satu penghuni Divisi ini menemukan era kebangkitan. Miami Heat menjadi tiang utama Divisi Southeast sejak munculnya Trio Heat. Dalam 5 Edisi terakhir Final NBA tercatat empat diantaranya mempertemukan Juara wilayah barat dengan wakil divisi southeast.
   Southeast division sebenarnya merupakan divisi baru. Keberadaannya pada 2004 dilatar belakangi oleh bertambahnya jumlah peserta NBA dari 29 menjadi 30 seiring masuknya Charlotte Bobcats ke dalam liga. Sejak dibentuk hingga saat ini Divisi Southeast belum pernah mengalami perubahan anggota. Klub yang mengisinya ialah Atlanta Hawks, Charlotte Bobcats, Miami Heat, Orlando Magic, dan Washington Wizards. Kalau Bobcats merupakan penghuni baru NBA lain halnya dengan empat klub lainnya. Hawks sebelumnya tergabung dalam Divisi Central. Sementara Heat, Magic, dan Wizards berasal dari divisi Atlantic.
   Tercatat hanya Orlando Magic dan Miami Heat yang mampu menjuarai divisi ini. Dan dari kelima klub di divisi ini hanya kedua klub tersebut yang mampu menembus final NBA. Bersama Dwight Howard Orlando Magic meraih kembali masa-masa kejayaannya hingga pada 2009 mampu merangsek ke Final NBA setelah menyingkirkan juara musim reguler wilayah timur Cleveland Cavaliers yang saat itu diperkuat LeBron James. Namun di partai puncak Howard dkk harus mengakui keunggulan LA Lakers 4-1. Seiring waktu Magic kembali mengalami penurunan kualitas, lebih-lebih setelah Howard hijrah ke Lakers pada 2012.
   Pada tahun 2010 LeBron bergabung dengan Heat. Saat itu pula terbentuk trio Heat yang beranggotakan LeBron James dari Cavaliers, Chris Bosh dari Raptors, dan Dwyane Wade yang merupakan bintang asli Heat. Tak perlu waktu lama, di musim tersebut Heat langsung mencapai Final NBA. Namun Heat kurang beruntung, mereka ditaklukan di babak final oleh Dallas Mavericks. Musim berikutnya Heat kembali ke puncak, kini dominasi trio Heat lebih matang dan kompak. Dengan mudah mereka merengkuh gelar juara NBA karena mampu mengatasi perlawanan Oklahoma City Thunder. Heat kembali lagi tahun berikutnya, kini mereka harus berhadapan dengan San Antonio Spurs di final. Bukan hal yang mudah karena Spurs punya trio yang lebih senior yakni Tim Duncan, Manu Ginobili, dan Tony Parker. Heat nyaris kalah 4-2 karena pada detik-detik akhir game ke lima American Airlines Center Spurs unggul dengan 3 poin. Beruntung tembakan tiga angka Ray Allen berhasil menyamakan kedudukan dan memaksakan Overtime. Heat berhasil mengalahkan Spurs malam itu. Dan pada game ke 7 Heat tampil dominan sehingga mampu melakukan back to back juara.
   Charlotte Bobcats boleh jadi merupakan klub termuda di NBA. Bergabung selama 10 tahun nama Bobcats dipastikan menghilang dari daftar klub NBA musim depan. Bukan karena klub milik Michael Jordan ini memutuskan untuk keluar dari liga, namun karena warga Charlotte hendak bernostalgia. Charlotte Bobcats akan berevolusi menjadi Charlotte Hornets. Perlu diketahui sebelumnya Charlotte pernah menjadi home base klub NBA yakni Charlotte Hornets, namun klub tersebut pindah dan berganti nama menjadi New Orleans Hornets. Pertengahan tahun lalu New Orleans Hornets mencopot nama Hornets dan menggantinya dengan Pelicans. Hal ini membuat Petinggi klub Bobcats berencana menggunakan nama Hornets mulai musim depan.

rivalitas : Miami Heat - Orlando Magic

   Tahun 1997 Beberapa pemain muda memasuki gerbang NBA. Tak disangka dari hampir 60 pemain tak lebih dari 3 pemain yang benar-benar menjadi superstar. Tentunya tahun yang kurang menyenangkan bagi pemain lain yang kurang beruntung. Sebelumnya kita ingat kembali Top 10 Pick NBA Draft 1997 :

1. Tim Duncan - San Antonio Spurs
2. Keith Van Horn - Philadelphia 76Ers
3. Chaunchey Billups - Boston Celtics
4. Antonio Daniels - Vancouver Grizzlies
5. Tony Battie - Denver Nuggets
6. Ron Mercer - Boston Celtics
7. Tim Thomas - New Jersey Nets
8. Adonal Foyle - Golden State Warriors
9. Tracy McGrandy - Toronto Raptors
10. Danny Forston - Milwaukee Bucks

   Draft pick : round 1 pick 1 oleh San Antonio Spurs
Tim Duncan adalah legenda hidup San Antonio Spurs. Tak salah kalau Spurs memilihnya sebagai first pick player 1997. Duncan yang saat itu menjadi rookie of the year mampu mengantarkan Spurs menjadi kekuatan baru di NBA. Spurs yang saat itu belum pernah menjuarai NBA langsung mencatatkan namanya sebagai pengoleksi gelar di musim ke dua Duncan. Saat itu Duncan juga terpilih sebagai MVP Finals. Pemain yang sudah 14 kali masuk All-Star ini berhasil mengantarkan Spurs meraih 4 titel NBA sekaligus melekatkan persepsi "Tahun Ganjil" bagi Spurs. Dari empat kali menang di final tiga diantaranya disertai penghargaan MVP Final. Duncan juga pernah meraih MVP award sebanyak 2 kali beruntun pada 2002 dan 2003.

RIVALITAS :
LA Lakers - LA Clippers
LA Lakers - Phoenix Suns
(HZ)

   Klub dengan titel terbanyak di NBA berasal dari kota Boston yang tergabung dalam Divisi Atlantic. Ialah Boston Celtics dengan torehan 17 gelarnya. Sementara itu Philadelphia 76Ers dan New York Knicks juga memiliki prestasi yang lumayan di kompetisi bola basket paling bergengsi sejagat. Masing-masing sudah menjuarai kompetisi sebanyak tiga dan dua kali. Brooklyn Nets yang dulu dikenal sebagai New Jersey Nets belum sekalipun memenangi babak final yang sudah dua kali dicapainya. Sementara satu-satunya wakil Kanada, Toronto Raptors hingga kini belum mampu berbuat banyak di kancah NBA.
   Itulah gambaran sederhana mengenai prestasi klub Divisi Atlantic. Secara fisik Divisi Atlantic merupakan gabungan dari klub-klub asal pantai timur Amerika Serikat, meski kenyataannya Toronto Raptors tidak berada di daerah yang sama. Dinamai Atlantic karena letak geografisnya yang dekat dengan Samudera Atlantik.
   Pada perjalannya Divisi Atlantic pernah dihuni klub-klub lain. Buffalo Braves (Sekarang LA Clippers) merupakan satu dari empat klub pertama yang menghuni divisi ini, sebelum akhirnya keluar pada 1978. Sejak saat itu posisi Braves digantikan oleh Klub asal ibu kota Washington Wizards. Pada 1988 Charlotte Hornets ikut meramaikan Divisi Atlantic. Setahun kemudian Hornets keluar diiringi masuknya Miami Heat. Dan salah satu rival Heat yakni Orlando Magic mulai diperkenalkan pada 1991. Tahun 2004 menjadi tahun yang signifikan bagi Divisi Atlantic. Wizards, Heat, dan Magic secara serempak dipisahkan dari divisi ini, sementara Toronto Raptors masuk untuk bergabung dengan Boston Celtics, New York Knicks, Philadelphia 76Ers dan New Jersey Nets.
   Dulu Sixers merupakan salah satu klub utama di NBA. Begitu pula dengan New York Knicks yang kekuatanyya diperhitangkan pada awaal 70an. Dan tentunya tidak ada yang meragukan Boston Celtics di kompetisi NBA. Ketiganya merupakan kekuatan besar NBA sekitar tahun 1970an - 1980an.
   Seiring berjalannya waktu Sixers tidak lagi garang seperti dulu. Bahkan tahun ini (2014) Sixers benar-benar terpuruk dan menciptakan rekor memalukan. Mereka menyamai rekor 26 kali kalah beruntun yang dimiliki Cleveland Cavaliers.
   Sama halnya dengan Boston Celtics, setelah berhasil menjadi juara pada 2008 Celtics yang mampu mencapai final lagi pada 2010 performanya berangsur-angsung menurun bahkan selalu kesulitan mencapai playoff. Hal ini tidaklah aneh. Pasalnya klub yang selalu diperkuat pemain top seperti Bill Russell dan Larry Birds ini belum lama ini terpaksa melepas Trio maut yang telah mempersembahkan gelar pada 2008. Shooting guard andalan mereka Ray Allen hijrah ke Miami Heat dan berhasil melanjutkan perburuan cincin juara bersama pemain-pemain top Heat lainnya. Dan yang lebih menyakitkan dua pemain legendaris Celtics yakni Kevin Garnett serta Paul Pierce kompak bergabung dengan klub Divisi Atlantic lainnya yakni Brooklyn Nets.
   Untuk klub yang tak pernah terhapus masa New York Knicks sekali lagi masih tetap berjaya pada hari ini. Beberapa tahun lalu kota New York menyebarkan virus Linsanity kepada seluruh pengamat basket di dunia. Kini Knicks berkompetisi dengan segudang pemain impian. Sebut saja Amare Stoudemire, Carmelo Anthony,Tyson Chandler, J.R Smith, dan Iman Shumphert. Adanya pemain-pemain tersebut sepertinya memberikan jaminan masa depan yang cerah bagi kubu Knicks. Belum lagi naiknya moral seiring kembalinya Phil Jackson ke New York sebagai Presiden Knicks.
   Sementara publik Kanada tentu berharap banyak pada satu-satunya wakil mereka di NBA yakni Toronto Raptors. meski telah melahirkan bintang sekaliber Vince Carter dan Chris Bosh klub berlogo Dinosaurus ini belum mampu berprestasi di NBA hingga detik ini, prestasi terbaiknya hanya menjadi juara divisi pada 2007 yang berujung kekalahan di ronde pertama
. Sebuah kisah yang pahit bagi penggemar setia mereka.
   Divisi Atlantic menjadi Divisi yang menyimpan kisah-kisah historis NBA khususnya wilayah timur. Meski kini tak seheboh dulu Divisi Atlantic masih menjadi Divisi yang digemari pecinta bola basket NBA.

RIVALITAS :
Boston Celtics - New York Knicks
Boston Celtics - Philadelphia 76Ers
New York Knicks - Brooklyn Nets
New York Knicks - Philadenphia 76Ers
(HZ)

   Banyak spekulasi mengatakan bahwa Dwight Howard adalah penerus Shaquille O'Neal. Benarkah? Mungkin saja ! hal ini dibuktikan oleh beberapa kesamaan diantara keduanya. Apa sajakah kesamaan tersebut? Berikut ulasannya.

Bertubuh Besar
   Tubuh besar, kekar, raksasa. Demikianlah tanggapan orang yang melihat perawakan Shaquille O'neal. Tidak jauh beda dari Dwight Howard. Hanya saja disini Howard lebih ramping dibanding Shaq yang benar benar nampak seperti sebuah bola raksasa.

Bermain Sebagai Center
   Keduanya memiliki tubuh yang kekar, cocok sebagai Center dalam permainan bola basket. Dan kenyataannya memang keduannya berposisi sebagai seorang Center. Dan terbukti baik dalam bertahan.

Mengawali karir di Orlando
   Shaq memulai perjalanannya di NBA bersama Orlando Magic pada tahun 1992. Ia menjadi pahlawan utama Magic meski tak memberi gelar apapun. Samahalnya dengan Howard yang menjalani musm pertamannya bersama Orlando Magic pada 2004 silam.

Hijrah Magic ke Lakers
   Pada akhir 90-an Shaq memutuskan untuk pindah ke LA untu bermain bersama Lakers. Alhasil ia meraih 3 gelar beruntun. Dwight Howard melakukan hal serupa, ia meninggalkan Magic untuk menuju ke LA Lakers. Namun bedanya Howard tak meraih apa-apa di Lakers dan langsung pergi setelah satu musim.

Dijuluki Superman
   Julukan Superman melekat pada diri Shaq O'neal. Tidak hanya itu "Superman" juga melekat pada tubuhnya, yaitu terletak pada tatto di lengannya. Howard pun juga memiliki ikatan dengan julukan Superman. Pada Slam Dunk Contest 2009 ia membuktikan Jiwa Supermannya dengan melakukan Dunk mengenakan Jubah Superman.

Tumit Acchilles
   Garang di bawah ring dengan Dunk monster yang mematikan itulah Shaq dan Howard. Namun keduannya mempunyai kelemahan yang sepele, yaitu eksekusi Free throw yang lemah. Sehingga begitu dilanggar keduanya mati kutu. Karena kelemahannya itu muncul istilah Hack-a-Shaq, dan pada tahun 2013 lalu muncul pula istilah serupa yaitu Hack-a-Howard.

    Demikianlah persamaan antara dua megabintang Shaq O'neal dan Dwight Howard. Menurut anda Howard titisan Shaq? (HZ
)