Mengapa LeBron Akan Juara Bersama Miami Heat

11.27

Sekarang setelah LeBron James dan Chris Bosh resmi bergabung dengan Dwyane Wade di Miami Heat untuk membentuk trio idaman, saatnya kita bahas seberapa jauh trio Heat ini bisa berbicara di kancah NBA selama beberapa tahun ke depan. Miami Heat dan LeBron akan memenangkan beberapa cincin juara karena:

1. Persaingan di Eastern Conference secara keseluruhan lebih lemah ketimbang di wilayah Barat. Miami akan mendapatkan rekor terbaik di wilayah Timur. Dengan demikian Heat akan mendapatkan home court advantage di East sampai ke Finals, yang akan menguntungkan James dkk nantinya.

2. Team Trinity/Trio Heat (julukan untuk mereka bertiga) bisa bermain bersama dalam satu tim. Pemain hebat seperti mereka bertiga tentu tahu bagaimana menempatkan skill mereka masing-msaing dalam peran tim (seperti di tim USA) supaya timnya bisa menang. Mereka juga adalah pemain serba bisa yang dapat ditempatkan di berbagai posisi. James bisa bermain di SF/PF/PG, Bosh bisa bermain C dan PF, dan Wade bisa bergantian melakoni beban sebagai seorang PG atau SG. James bisa lebih memfokuskan energinya pada defense dan passing, sementara Wade menanggung beban menyerang di perimeter dan Bosh untuk inside play.

Crunch time? Heat punya tiga pemain yang bisa melakukan tembakan untuk membawa timnya menang ataupun membuat keputusan yang benar. Tiga pemain ini bisa create offense dan akan menjadi ancaman double tim buat defense lawan. Bagaimana dengan chemistry di locker room? Trio Heat ini adalah teman baik di dalam dan di luar lapangan. Mereka bergaul satu sama lain dan ketiganya adalah pemain dengan karakter team player.

Wade sendiri memimpin NBA musim lalu dalam persentase possession tim, LeBron ada di peringkat no 2, dan Bosh di urutan 11. Artinya sebelum di Miami, mereka sangat mendominasi bola di offense sewaktu bermain di timnya masing-masing. Menarik untuk dilihat bagaimana nanti mereka membagi jumlah tembakan yang diambil dan siapa yang lebih dominan dalam memegang bola, karena bagaimanapun juga hanya ada satu bola di lapangan. Tapi mereka harus tidak egois karena mereka sudah jelas rela memotong gaji dari kontrak maksimal yang seharusnya mereka dapat. Artinya mereka rela mendapat peran yang lebih sedikit.

Salah satu alasan mengapa LeBron pindah ke Miami, menurut Wade, Pat Riley dan James sendiri adalah karena James tidak ingin merasa bahwa ia harus terus menerus menjadi satu-satunya andalan tim dalam offense di setiap pertandingan. James lebih ingin menjadi distributor bola, dimana Bosh dan Wade yang akan menyelesaikan passing-passing dari dirinya. James ingin membuat tim seperti Lakers, dimana mereka tetap berhasil memenangkan game ke tujuh di Finals 2010 walaupun Kobe hanya memasukkan 6 dari 24 tembakan. Dengan kata lain, James ingin menjadi seorang Magic Johnson. Wade akan mendapat peran seperti seorang Kobe Bryant dan Bosh akan menjadi seperti Kevin Garnett, seperti yang diungkapkan Pat Riley.

Jika kita lihat film dokumenter LeBron yang berjudul “More Than a Game”, terlihat bahwa LeBron akan bersinar dan merasa sangat nyaman ketika ia dikelilingi oleh teman-teman kepercayaannya. Teman-teman dekat LeBron pun dijadikan manajer dan rekan bisnis. Ia tidak merasa happy di Cleveland karena hal tersebut tidak terjadi. Dwyane Wade dan Chris Bosh bukan hanya talenta terbaik yang bisa bermain bersama, tapi mereka adalah kombinasi antara talenta dan teman dekat. Inilah formula yang akan berhasil untuk LeBron-dan satu-satunya yang telah berhasil.

3. Superstar level Ray Allen, KG, dan Pierce saja bisa juara dengan tiga superstar dalam satu tim, asal ditambah juga dengan pelatih yang tepat, supporting cast yang melengkapi permainan ketiga superstar utama, dan chemistry yang baik antar pemain. Biarlah organisasi Heat yang berkerja keras untuk meramu susunan pemain yang tepat untuk melengkapi kekuatan Team Trinity tersebut, misalnya dengan shooter seperti Mike Miller, PG dengan shooting dan ball handling yang baik, ataupun big man seperti Perkins yang jago di defense, defender di perimeter dengan model permainan seperti Bruce Bowen, dll. Seandainya Heat tidak mendapatkan jendral lapangan yang bagus, Wade dan James sebenarnya tidak membuthkan PG, karena mereka bisa menjadi distributor bola. Yang paling penting, mereka butuh penembak-penembak jitu di offense untuk mengeksekusi passing akurat mereka dan center untuk bertahan serta mengambil rebound seperti yang saya bilang di atas.

Yang jelas, salah satu dari Bron dan Wade harus ada yang mengalah di lapangan. Bola hanya ada satu, sedangkan James dan Wade sangat dominan dalam memegang bola di timnya masing-masing sebelum bergabung bersama. Tentunya bakal ada seseorang yang lebih dominan dalam memegang bola dan mencetak angka. Dengan kata lain, di lapangan nanti, LeBron harus menerima bahwa ia akan menjadi Scottie Pippennya Wade (dimana Wade mengambil peran Jordan), kalau tidak, sulit melihat dua kepribadian yang dominan dapat eksis bersamaan. LeBron mungkin akan mengambil peran seperti Magic Johnson, seorang distributor bola, dan James juga akan berkonsentrasi untuk mencapai average triple doublenya.Yang paling bahaya adalah ketika salah satu dari trio Heat cedera, maka balance of power di Heat akan langsung terganggu dan mereka boleh merupakan kans mereka untuk menjadi juara. Namun Miami Heat jelas adalah favorit juara NBA untuk lima tahun ke depan, jika saja trio mereka berhasil menghindari cedera. Jika saja…

Wade mendapatkan satu cincin ketika bermain dengan Shaq versi tua. Waktu itu saja Wade belum mencapai potensi maksimalnya sebagai seorang pemain. Sekarang Wade sudah jauh lebih matang dan bergabung dengan peraih dua MVP terakhir di liga. Apakah saya sudah sebut bahwa Wade dan LeBron juga akan bermain dengan Chris Bosh, pemain yang mampu mencetak 20ppg & 10rpg setiap gamenya? Jika Chris Bosh adalah pemain terbaik ke tiga dalam sebuah tim, maka tim tersebut berada dalam kondisi yang bagus, saya jamin itu.

Rekor Miami musim 2009-2010 adalah 47-35, dimana Wade seorang diri membawa timnya meraih kemenangan tanpa bantuan superstar lain. LeBron seorang diri membawa Cavaliers meraih rekor terbaik di Timur. Kita akan lihat seberapa hebat LeBron dengan memperhatikan rekor menang kalah Cavaliers tanpa LeBron musim 2010-2011. Posisi Cavs bisa turun dari ranking satu musim lalu di Timur sampai keluar dari 8 besar zona playoff sama sekali, atau bahkan lebih ekstrimnya lagi meraih posisi tiga terbawah di wilayah Timur. Superstars seperti LBJ, Kobe, Wade, dan Kevin Durant, bisa seorang diri membawa timnya meraih 45 kemenangan tanpa bantuan superstar lain dan saat ini hanya empat orang yang saya sebut di atas yang bisa membawa timnya menang di atas 45 kali di regular season. Bisa bayangkan kehebatan Miami sekarang bila dua superstar itu bergabung?

Trio James-Wade-Bosh mungkin bisa ditandingi oleh trio imajinasi lain di NBA. Mungkin dengan menggabungkan Chris Paul, Kevin Durant, dan Dwight Howardcontohnya. Namun ada perbedaan antara imajinasi dan mewujudkannya menjadi kenyataan. Sulit membayangkan apabila Paul dan Howard rela memotong gaji mereka masing-masing untuk bergabung dengan satu klub. Itulah alasan yang membuat mengapa trio Heat sulit ditandingi dalam beberapa tahun ke depan.

Anyway…dua pemain terhebat di NBA saat ini (Wade dan LeBron) bergabung di Miami pada masa keemasannya masing-masing. Mereka berdua ada pada puncak form permainannya sebagai seorang atlit, bahkan LeBron mungkin belum mencapai potensi maksimalnya. Bayangkan bila Jordan bergabung dengan Charles Barkley dan Clyde Drexler misalnya di tahun ’92. Siapa yang bisa mengalahkan mereka? Saya akan merangkum apakah kepindahan LeBron ke Heat adalah sebuah langkah yang bagus atau tidak dalam lima kata: tentu saja demikian, jangan bodoh. Jika melihat tim USA yang berhasil menjadi juara di olimpiade Bejing tahun 2008 kemarin, LeBron, Wade, dan Bosh tergabung dalam satu tim. Mana ada tim lain yang memiliki tiga pemain yang tergabung dalam satu klub di tim USA ’08 tersebut? Bahkan tidak ada dua pemain di tim USA tersebut yang tergabung dalam satu tim di NBA. Tiga starter utama dari tim All Star wilayah Timur bermain bersama dalam satu tim, coba anda pikir lagi baik-baik.

Tiga pemain tersebut dipilih di urutan 1, 4, dan 5 pada draft tahun 2003 [James dipilih pertama, Milicic, Carmelo, Bosh, dan Wade seterusnya]. Di era NBA tahun 2000an, mana mungkin sebuah tim bisa memulai franchise dengan mendapat draft pick nomor satu, empat, dan lima dalam sebuah draft? Bayangkan jika ini merupakan draft tahun 1996 misalnya, maka Sixers akan mendapatkan Iverson, Stephon Marbury dan Ray Allen. Atau di tahun 2008 contohnya Bulls akan mengambil Rose, Westbrook, dan Kevin Love. Seandainya draft tahun 2003 bisa diulang, maka seharusnya James dipilih di nomor satu, lalu Wade di nomor dua, Carmelo ke tiga, dan Bosh ke empat. Lebih ekstrim lagi, mana mungkin sebuah tim di NBA mendapatkan talenta pemain di draft terhebat nomor satu, dua, dan empat [bahkan jika talenta pemain tersebut menjelma menjadi pemain terhebat di NBA, seorang juara NBA, dan seorang center yang legit]? Bayangkan tim anda mendapatkan Michael Jordan, Hakeem Olajuwan dan John Stockton dari draft tahun 1984 misalnya. Tim NBA lain mana yang bisa membangun tim seperti Miami sekarang? Jika LeBron akan menjadi juara suatu saat dalam karirnya, maka ia pasti akan meraihnya ketika bermain dengan kostum Heat, bukan Cavaliers

You Might Also Like

0 komentar