PERAN Lamar Odom bersama Los Angeles Lakers tak bisa dianggap kecil. Dua gelar juara yang didapatkan Lakers di dua musim terakhir, menjadi bukti sumbangan Odom tak main-main. Apalagi, musim ini Lakers sempat bingung karena center Andrew Bynum lama absen akibat cedera lutut. Tak berada di barisan starter bukan menjadi halangan bagi Odom untuk meraih Award. Kontribusnya musim ini berbuah Sixth Man Award, penghargaan yang diberikan kepada pemain di luar daftar starter reguler timnya. Satu-satunya syarat penerima award itu adalah jumlah bermain sebagai starter lebih sedikit dari menjadi cadangan (reserve).

"Sudah lama saya menanti gelar ini Saya banyak belajar dari rekan-rekan setim di ruang ganti. Saya sangat senang bisa bermain dengan Anda semua," ujar Odom.
Dia memang sempat diharapkan menjadi pemain bintang. Namun, setelah mengawali awal karier yang kurang bersinar di NBA, Odom memperoleh penghargaan unik dengan meraih back-to-back gelar bersama Lakers. "Ada sebuah titik dalam karier saya yang membuat orang memanggil saya underachiever (di bawah rata-rata). Kini, memenangi penghargaan seperti ini sangat tepat, didepan orang yang menyebutkan saya underachiever," ujar forward 31 tahun itu.
"Ada beberapa target yang ingin saya dapatkan. Saya ingin sekali tampil di All-Star. Namun, lebih baik saya membantu tim ini terus meraih kemenangan," tegas pengoleksi rata-rata 14,4 points, 8,7 rebound dan 3 assist itu.